Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Pensiun

Ada suatu saat ketika saya melihat diri saya dalam wujud orang lain. Tapi itu dulu, diri yang dulu. Dahulu saya begitu. Jika itu hebat, apa hebatnya bila sekarang saya tidak seperti dulu. Itu kan dulu yang hebat, bukan sekarang yang hebat. Jika itu biasa saja, apa hebatnya pula bila sekarang berbeda? Bukan itu. Titik awitan pemikiran ini sudah sejak lama. Ketika orang bilang bahwa tidak ada yang pasti, semua akan berubah. Yang pasti adalah perubahan itu sendiri. Titik pertanyaan saya adalah, apa yang membuat saya berubah? Apa yang membuat saya melakukan hal itu dan sekarang tidak? Apa yang membuat saya melakukannya sekarang sementara dahulu tidak? Apakah itu karena dasar suka dan tidak suka? Sejak saya tahu bahwa pemandangan yang saya lihat sekarang, rupanya dahulu tidak seperti itu. "Dulu beliau tidak seperti itu loh, Had. Semenjak disini dia jadi begitu." Mendengar itu saya sedikit tidak percaya. Apalagi yang berkata. Karena dia tahu dahulu seperti apa,

Takut Membaca

"Saya sudah semester 6" Dan itu adalah keajaiban bagi saya. Sekarang saya menjadi bagian angkatan yang paling tua. Sekarang rupanya sudah masuk 6 bulan terakhir saya akan menghirup udara jatinangor. Dan sekarang saya sedang dalam menyusun proposal. Skripsi namanya. Itu ajaib. Karena saya masih denial. Saya tidak (mau) percaya dengan yang saya alami, saking terlalu cepatnya saya  berjalan melalui setiap prosesnya. Cepat sekali, dan saya tidak mau. Tidak mau, karena hati dan pikiran saya menyadari, tentang masih sangat kurangnya bekal untuk melaju ke tahap selanjutnya. Jadi dokter kah, untuk kehidupan dunia akhirat kah, tidak, bahkan untuk esok hari pun, saya selalu merasa dalam ketidaksiapan dengan bekal segini adanya! Kekurangan bekal untuk segala macam kemungkinan masa depan itu saya berusaha tutupi dengan mulai banyak membaca dan membaca. Dan itu masih berusaha. Menyadari betapa banyak kurangnya saya untuk bisa survive di kehidupan nyata dan maya du