Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2012

Hasut-Kamar Asrama

Teteh katanya kaya anak hilang, pergi pagi-pagi dan pulang besok siangnya tanpa bilang-bilang mau nginep. Iya maaf, dikirain jawabannya sudah jelas dan dipahami. Ya Allah apakah aku durhaka? Na'udzubillahi min dzalik. Alhamdulillah, ayah dan ibu masih mengerti. Mengerti bahwa aku ini anak mereka. Sehingga harus mengerti bahwa mereka adalah orang tua. Yang di-tua kan. Setelah sampai di rumah, pingin tidur. Tapi, itu parah. Jadi sholat dulu dan tadinya pingin packing. Hanya saja, gak tahu, gak kuat, dan malas. Jadi, mau bilang sama ayah gak akan check in hari ini. Malah di telepon, biar regist sekarang, check in besok. Lihat suasana baru katanya.   kamar asrama, oh, kamar asrama. Karena itu acara nginep dadakan, langsung ganti baju, siap-siap dijemput ayah terbang, eh lari ke nangor naik kuda besi. Jam dua di nangor. Sebelum ke bale, ke ruang prodi ayah dulu. Ngambil dan ngisi form yang harus diisi. Terus sambil dengerin short conversation ayah dan mahasiswinya. Mahasiswi yang

Liburan Magang Terapan

Cepatlah bulan berganti. Dua bulan liburan bener-bener tidak mengingat pelajaran. Lebih tepatnya tidak mau. Tapi kan gak lucu udah mahasiswa -ehm- lupa pelajaran, jadi sepertinya harus sudah pemanasan lagi. Kau pikir aku liburan ngapain? Sebelum benar-benar sibuk, liburan harus dimanfaatkan. Dengan tidur. dengan membaca komik. dengan menonton. Ya Allah kapan aku liburan sesantai dan sepanjang ini? Benar-benar tidak menyenangkan dan membosankan. Liburan itu bukan tidur. Hanya menghentikan rutinitas, sejenak. Jadi? separuh liburannya diisi dengan magang. Bukan sebagai dokter, sebagai pedagang. Sebelum di rumah sakit, aku ada di toko. -sedikit promosi- , ibuku membuka sebuah toko alat-alat jahit. Jadi, yang dijual tentu saja seperti jarum, benang, kain, kancing, dan teman-temannya itu lah. Menjahit, kupikir keahlian itu harus punya. Apalagi perempuan. Apalagi mau jadi dokter bedah. Tapi, pernahkah terpikir, ada pembeli datang, berkata dia hendak membeli sepatu? Membeli bis? Membel

Buku Saku

atuh lah, buku sakunya aja sebesar kamus inggris-indonesia nya John Ecols, bahkan lebih tebel. -_-