Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

another exam: ujian dalam ujian dalam ujian

Sedang tidak produktif menulis. Alasan yang terpikirikan hanya satu: kurang input alias baca. Baca sih, baca soal, outputnya berupa bulatan hitam di LJK. Baca draft osce, outputnya saat osce tadi dan outcomenya berupa nilai. Yeay! :D Oleh karenanya, saya mau nulis yang lebih tepatnya curhat tentang osce. Mulai dari kebagian jadwal osce yang diundur karena beberapa yang saya anggap banyak hal, hingga merasa diri ini bodoh karena ceroboh. Seperti postingan satu semester yang lalu tentang osce , osce itu suatu ujian yang cuma 2 sks tapi belajarnya aduh-aduhan. Tapi pasti worth it, karena ini tentang skill klinis seorang dokter. Hadi lebih suka menyebutnya dokter-dokteran. Oleh karenanya, wajib dapet A tanpa minus, karena memang kenyataannya ga ada A(-). Jadi ceritanya, saya dan 68 orang kurang beruntung lainnya, yang kebagian jadwal ujian hari Kamis dipulangkan setelah menunggu 3 jam dan datang pagi-pagi kehujanan  (penuh penekanan) karena alasan yang tidak bisa saya sebutkan

Never Ending Story: S #4

Mungkin memang itu judul yang tepat untuk sooca. Karena setelah kamu memilih "ini", sooca akan terus ada sampai akhir hayat. Kalau pas S.Ked soocanya ya 20 menit di depan dokter dan diapresiasi dengan nilai, ketika koas soocanya adalah pasien beneran dalam waktu yang mungkin sehari dan mungkin masih diapresiasi dengan nilai, setelah jadi dokter beneran, kasusnya dari pasien nyata, dengan waktu berhari-hari dan dititipkan "nyawa". Saya mulai kisah ujian yang paling seru di tanggal tujuh Januari ini dari tahap perisapan, yang aduhai, selalu wacana awal semester. (mungkin bagi beberapa orang, ini sudah bukan wacana lagi). Ngedraft apalah itu, saya lebih memilih untuk ngedrug  aja -____-.  Pagi hari yang lemas tanpa suara. Ketika semua orang sibuk membulak-balik kertas draft nya, saya tidak tahu apa yang harus saya baca. Terlalu banyak yang saya tak paham dan saya tidak punya bahan bacaan. Yang bisa saya andalkan adalah pendengaran, mendengar suara-suara orang