Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Semesta #1

Kau tahu lah, setiap hari ku balapan dengan matahari. Setiap itu pula, aku curang, mendahului start balapan kami. Namun pada akhirnya, aku kalah, matahari sampai duluan di finishnya, kembali ke tempat semula, yang artinya perpindahan sama dengan nol, sementara aku, akibat curang jadi kalah. Lambat saat berbalik. Dan lalu, aku ingat sesuatu. Teori kami, adalah teori yang tak beralasan, itulah alasannya. Kau lihat langit, lima menit setiap hari. Hanya untuk memberi waktu pada mata agar olah raga setelah lelah melihat baginya, kontinu. Bersenandunglah lagu itu, kagayaku hoshizora no shita, nani o mitsumete irun darou?  Kau pasti tahu lah lagu itu, lalu aku menjawab, atap tanpa langit. Paling kokoh. Langit yang biru, tasku yang biru, jaket DKM yang biru, pita yang biru, dan asada ryutaro yang biru. Walau sebenarnya aku ingin sekali melihat bintang, tapi tak ada di siang hari. Beromong-omong teori, aku ingat teori satu lagi, ialah teori jeruk manis. Sungguh tidak penting, tapi percaya saj