Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

The Sixth S

Akhirnya hari itu pun sudah terlewati, dan tinggal dua kali S lagi setidaknya kami lega bahwa kami sudah berhasil hidup bertahan di hutan :') .lebay. Belum tau aja dalamnya samudra Hindia dan Pasifik yang kemudian harus kami lewati, tekanannya tinggi banget. S keenam ini keliahatan banget begonya saya didepan dokter penguji. Ya gimana engga, kalau alhamdulillah saya dapet case yang saya lepas. Terharu pake banget sambil dalam hatinya meringis menangis.  Awalnya udah punya feeling bakal dapet case itu karena dari pengalaman S ke 2 hingga S ke 5 saya selalu dapat case 1 atau 4 sistem pertama di semester tsb. Jika memang begitu semsester depan saya belajar GIS aja #eh. Dan beneran aja pas buka soal yang saya cari pertama adalah tulisan Diagnosis. Allah, saya dapat case ini, case yang engkau tahu bahwa hamba benar-benar memasrahkannya pada Mu.  Panik banget saya gatau saya mau story telling apa nanti dihadapan dokter pengujinya. bahkan saya gatau harus nulis apa.

Hari Yang Kutakutkan

Dan hari yang kutakutkan pun tiba. Hari dimana ketika itu aku sedang tidak lagi bersamamu dan bersama kita . Tidak seperti saat jari jemari diam dalam geraknya, khusyu’ menundukkan qalbu, merasa lemah dan hina mendengar tiap kalimat yang selalu tertuju pada manusia. Akulah, Kamilah orangnya yang tersangka. Tidak seperti saat mulut kita tersenyum dan tertawa, mata yang sayu namun teduh dengan ingin kita yang lebih dari sekedar harapan dan wacana, menghimpun dalam naungan yang dengan izinNya jauh dari mimpi dan realita yang fana. Tidak lagi menghitung tetes keringat atau butir beras yang  dimakan pun lembaran mata uang. Berhasil mendidihkan semangat-semangat yang mengalir di urat darah seperti lagu mentari. Dan hari yang kutakutkan pun tiba. Hari dimana ketika itu aku sedang tidak lagi bersamamu dan bersama kita . Hari ketika buah kelapa terbawa oleh ombak. Kaki ini sudah melangkah, mata sudah menatap, dan tangan sudah mengayun. Diiringi gemericik dan melodi kehidupan yang menen

menjadi Rabbani

Bismillah Bulan-bulan seperti ini dimana sedang masanya regenerasi (dan ujian). Saya ingat sekali rasa dan pikiran sekitar satu tahun yang lalu, ketika ego membuncah dan perjalanan panjang membuat saya lelah perasaan, dibayang-bayangi gemerlap kehidupan, Allah memberikan resistensi level baru dalam kehidupan saya. Saya bukan anak pembinaan dan kaderisasi, apalagi seorang dalam struktural tinggi, saya hanya seorang staff yang apa atuh , sukanya hilang-hilangan tapi masih ingin diaku. Jadi, saya merasa tidak layak untuk mengkritisi dinamika kampus dengan se abreg potensinya yang luar biasa. Ketika nafas semangat sedang dalam fase “ekspirasi”, yang ditakutkan adalah tidak bisa melakukan inspirasi lagi. Butuh nafas berulang kali untuk berlari ke tujuan. Dan bukan kadangkala lagi, sifat manusiawi dan dinamika kehidupan membuat fatamorgana dalam pandangan. Ketika ditanya, apa yang akan saya lakukan, saya menjawab: tidak tahu. Tidak ada yang saya tahu dan tidak ada yang ing