Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012
Minggu ter-hectic, Rasanya terforsir sia-sia belakangan ini. Sia-sia ga ngefek positif ke diri. Ada nyesel. Kenapa waktu itu gak nolak aja. Kenapa waktu itu gak gini, kenapa waktu itu gak gitu. Rasanya salah ambil keputusan. Akibatnya Cuma bisa nulis penyesalan. Akibatnya, hal yang lebih penting malah ga kelakuin. Terus ngerasa ini tuh bukan gue banget. 3 minggu ini bukan aku banget. Sedihhh pisan. Mana lagi homesick. Ibu pasti butuh bantuan. Pingin cerita. Tapi draft sooca apa kabar? Katanya mau lebih serius FBS III tapi nyatanya malah makin nyantai. Terforsir sama hal-hal yang ga penting. Sumpah. Nyesel pokonya. Ya, jadi pelajaran aja minggu ini. Ambil keputusan itu dilihat ke depannya gimana, jangan sebatas ngeliat saat itu saja, mikirin perasaan saat itu saja. Ya, mungkin ini pelajaran menjadi seorang decision maker, 7 stars doctor. Makanya, saya rindu hari-hari sibuk saya. Sibuk ber-amanah dengan hati yang senang, sehingga tersenyum ga maksa kaya sekarang yang

Edisi Favorit #captain tsubasa dkk

Itulah kenapa kartun dan anime jepang untuk anak-anak digemari oleh saya dan yang lainnya, sampai jaman SD itu ga pernah absen nonton TV hari minggu pagi sampai siang, #haha, setiap habis magrib nonton sampai malem, ga belajar, atau sempet kepikiran bolos sekolah cuma buat nonton kartun yang tayang hari senin sampai jumat. Bahkan sampai SMA pun nonton begituan tuh masih diagendakan buat hadi. Hahaha, terus dimarahin ibu karena kami kalau nonton kartun selalu sama-sama, dari kakak tua #eh sampai adik muda, bekerjasama untuk nonton bersama, terus dibilang pemalasan karena nonton terus kerjanya, itu tuh kartun setan mengganggu waktu solat lah, lalalalalalala. Iya, iya. Emang udah diset begitu kan, biar generasi menjadi apa yang si pembuat film harapkan. Tapi, alangkah baiknya #modus kita wujudkan harapan baik si pembuat film ini, yang baiknya untuk kita. Macam propaganda dan doktrin positif yang ingin ditanamkan kepada anak-anak jepang yang nanti akan menjadi pemimpin bangsa,

7 * _\_

Bermimpi dan Tembus Batas untuk Mengabdi Judul presentasinya tetep mainstream kata saya mah kang, ya, tetep mainstream-an care provider Bermula dari Seven stars doctor , as care provider >> tiang peningkatan kualitas kesejahteraan, kesehatan as communicator >> pandai berkomunikasi dan menyampaikan maksud ke orang awwam sampai ke presiden sekalipun as community leader >> tuntutan sebagai salah satu yang punya pengaruh di masyarakat as decision maker >> bisa memutuskan di saat genting sekalipun as manager >> banyak yang bisa dan harus dilakukan as researcher >> karena dokter itu long life learning as religious >> karena dokter itu manusia Hari ini hujan, alhamdulillah. Alhamdulillah ada alasan ga ikut mabim #eh Justru aku akan jadi manusia paling menyesal hari ini kalau seandainya ga ikut mabim tadi. Kenapa? Pematerinya beliau yang kebanggaan fk unpad, kang bipbipbipbipbip duaributujuh, ketua angkatan supe

Hai duapuluh, apa kabar?

Hai duapuluh, apa kabar? tempat menghabiskan masa putih abu, menghabiskan tiga tahun usiaku Hai duapuluh, apa kabar? siapa sangka kita bertemu, melihatmu pun aku ragu. Ragu dulu, siapa kamu Hai duapuluh, apa kabar? Tak pernah terpikir aku di citarum. Sekolah yang tak lebih dari bangunan bertumpuk. Cat putih abu, parkir sempit. Bermodal adiwiyata atau gedung sate? Hai duapuluh, apa kabar? dulu aku berjalan dengan ragu, apakah aku kuat berada disana? Kuat atas ketidakinginan yang selalu berharap di jalan pulau Laskar Pelangi Hai duapuluh, apa kabar? Tempat aku bertaruh obsesi, bertemu dengan mereka yang senasib. Senasibkah karena dipertemukan disana? Hai duapuluh, apa kabar? tempat aku bertemu teman baru, tempat aku bertemu orang-orang hebat. Bertemu guru-guru pahlawan, pahlawan yang tahu hatiku tak disana, tempat obsesiku terbungkus cita yang realistis Hai duapuluh, apa kabar? Aku disana membuat aku yakin, bahwa takdir yang membawaku kesana. Aku yang tercetak atas did

Kain Pel

Setiap manusia seperti lantai. Setiap hari, setiap detik, selalu saja ada debu yang nempel dan membuat kotor. Sebersih apapun seseorang, dia tidak akan luput dari kesalahan dan kekeliruan. sengaja atau ga. namanya juga manusia, mahallul khoto wan nisyaan. Kalau ada yang kotor, dibersihkan. Kalau ada yang keliru, diluruskan. Begitu kiranya tugas tokoh agama, entah apa sebutannya, kiai, ustadz, habib, syekh, guru, murabbi, muallim, atau cendikiawan. Seperti kain pel, dia yang membersihkan lantai yang kotor agar kembali menjadi bersih. Masalahnya, tidak setiap waktu kain pel yang semula bersih akan tetap terus bisa membersihkan dengan baik. Kain pel juga harus dicuci, dibersihkan agar tetap bersih, sehingga mampu membersihkan lantai dengan baik kembali. Tanpa dicuci, kain pel justru akan kotor. Dan karena kekotorannya dia justru membuat lantai jadi kotor, bukan membersihkannya. Menjadi orang yang bernasihat di atas mimbar, memberi taushiah penyejuk hati, mengajar pengajian, ata

apa yang terjadi hari ini

Satu Prestasi luar biasa seorang hadi, tidak tidur saat lecture! itu prestasi yang membanggakan dalam sejarah 2 bulan ini. Duduk di tempat yang sama selama kurang lebih 6 jam sampai 7 jam, entah apa etiologi dan patofisiologinya, mungkin karena diam terus, physical activity tergolong kelas ringan, supply oksigen ke otak berkurang yang menyebabkan ngantuk, juga kondisi kursi yang lumayan cocok lah dikit buat tidur, ditambah semalam mengerjakan LI, lalu kadang AC yang gak jalan,  dokter yang ketika presentasi kurang jelas, ditambah faktor internal kalau kita belum baca materi hari itu, sehingga suara dokter terdengar bagaikan lagu tidur, apalagi kalau lecturenya bhp phop, kurang apa lagi coba, udah cocok banget suasananya buat tidur. Dua Lecture bhp hari ini, bener-bener memBuka Hati dan Pikiran. Padahal materinya cuma tentang etika dan hukum, tapi faktor semangat hari ini yang mungkin ada faktor minum kopi di pagi hari, berasa baru kali ini memahami materi bhp. Juga faktor dokter pe

memahami dan sistem imun

Baru kali ini ngerjain LI, rajiiiiin banget. Baru dikasih LInya, terus baca robbin setebel lima jari. Untung lima jari tangan, bukan lima jari kaki. Untung tangan hadi, bukan tangan mereka yang mengalami turner syndrome atau ber-bmi diatas 25 sehingga dikatakan obesitas. baca robbin yang penuh perjuangan untuk membuka covernya saja, apalagi memahami isinya. untuk memahami satu subbab dari subbab nya bab robbin, butuh dua hari buat hadi. meliputi baca robbin yang terus kalau ditanya, kamu udah baca apa? terangin... aku ga bisa jawab. bahasa indonesianya aja belum tentu ngerti, apalagi bahasa inggris. terus baca slide tahun atas, yang juga kalau disuruh terangi tetep masih ga bisa. terus, cari sumber dari yang non-eligible, ya ngerti. tapi karena non-eligible itu, ga bisa jadi sumber nge-LI. Ya wajar lah harus lebih rajin. Kapok uts kemarin sks terus, tepar di rumah hibernasi. wajar lah lebih rajin. proses memahaminya aja butuh waktu dua hari, hanya subbabnya subbab. kalau satu ba