Langsung ke konten utama

Hai duapuluh, apa kabar?

Hai duapuluh, apa kabar?
tempat menghabiskan masa putih abu, menghabiskan tiga tahun usiaku

Hai duapuluh, apa kabar?
siapa sangka kita bertemu, melihatmu pun aku ragu. Ragu dulu, siapa kamu

Hai duapuluh, apa kabar?
Tak pernah terpikir aku di citarum. Sekolah yang tak lebih dari bangunan bertumpuk. Cat putih abu, parkir sempit. Bermodal adiwiyata atau gedung sate?

Hai duapuluh, apa kabar?
dulu aku berjalan dengan ragu, apakah aku kuat berada disana? Kuat atas ketidakinginan yang selalu berharap di jalan pulau Laskar Pelangi

Hai duapuluh, apa kabar?
Tempat aku bertaruh obsesi, bertemu dengan mereka yang senasib. Senasibkah karena dipertemukan disana?

Hai duapuluh, apa kabar?
tempat aku bertemu teman baru, tempat aku bertemu orang-orang hebat. Bertemu guru-guru pahlawan, pahlawan yang tahu hatiku tak disana, tempat obsesiku terbungkus cita yang realistis

Hai duapuluh, apa kabar?
Aku disana membuat aku yakin, bahwa takdir yang membawaku kesana. Aku yang tercetak atas didikanmu. Aku disana membuat aku yakin, bahwa mungkin aku tidak akan jadi begini

Hai duapuluh, apa kabar?
Sekolah yang bangga karena apa? Aku yang sempat tak bangga punya sekolah ini? Aku yang sempat berkata akan membakarmu

Hai dupuluh, apa kabar?
Yang menjadikanku seperti ini, banggakah kau mencetakku? Aku yang tak bisa membuat kau bangga?

Hai duapuluh, apa kabar?
Yang selalu merenovasi diri, membuat lab agama, menigkatkan kantin tanpa peduli WC yang tak berkunci, membuat kursi kantin kini sama dengan kursi bale cafe

Hai duapuluh, apa kabar?
Yang setiap tahun semakin banyak, menjadi setiap tahun semakin sempit

Hai duapuluh, apa kabar?
Sekolah yang mempertemukanku dengan teman-teman hebatku, sekolah yang aku coret bangkunya, yang aku kotori WCnya, yang aku jajani kantinnya, yang kubaca bukunya, yang kusholati sajadah al-hikmahnya, yang jadi saksi bisu suaraku, apa yang bisa aku lakukan hari ini untuk jerihmu?

Hai dua puluh, apa kabar?
tempat penuh cerita,
masih terlalu banyak yang ingin kutuliskan
tapi kau terlampau sibuk,
sibuklah untuk mencetak yang lebih baik dari kami

Hai duapuluh, apa kabar?
saya rasa, kamu bisa menjawab
karena ini tak sesusah snmptn ataupun sooca

Hai duapuluh, apa kabar?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Students Day

6 September 2012, Unpad Ada student day. Ngapain? Ya, ga jelas , pamer UKM, parade fakultas, yang penting sih ketemu temen temen 20, temen temen smp. Hadi kaya anak ayam panda kehilangan induk. bukan, maksudnya ngebaur aja sama fakultas lain. Ke stand-stand bareng ifa sama temen-temennya (faperta), yang temen temennya ternyata sangat ingin masuk fk, dan sindrom itu muncul lagi di kepala. Ketemu temen-temen smp, ifa, pipah, aizzah, qonita, andra, ketemu sama temen-temen dua puluh, sama ichwan, sama endo, sama temennya yang aku kira kevin, sama novi, sama achmad yang ternyata satu fakultas sama andra, ketemunya bareng dan sama-sama manggil, terus pada pa pelong-pelong gitu mereka, manggil orang yang sama, haha, ga ngerti ah. Ketemu sama franklin sama sofah, cerita banyak. malah ngerasa jadi curcol sama mereka about what happen with hadi in FK. Terus cerita kalau mereka udah ketemu sama kakak hadi. dan berita sudah menyebar luas. Yang bodor itu ketemu sama kakak sendiri, tapi g...

Buket Bunga dan Alamat E-mail

Hei, ada yang tau cara merawat bunga tanpa akar itu? Iya, ini pertama kalinya aku dapat buket bunga :3. dari siapa? Ehm ehm tebak. Biasanya, di kampus kalau ada event sesuatu fakultas berubah jadi pasar. Mendanus everywhere, termasuk danus bunga. Jadi, kita bisa pesan bunga untuk dikasih ke seseorang sambil dikasih pesan, dan nama kita bisa dirahasiakan. Terus? Gapapa. Aku cuma mau bilang, bunganya bukan dari danus tsb. Mau ngirim bunga ke siapa emang dan siapa yang mau ngirim bunga ke hadi? Bisa aja sih, buat roomate gitu. Tapi, mendingan dibeli danus makanan kan uangnya ... Terus, bunganya? Apakah bunga ini dikirim lewat e-mail seperti judul di atas..?  Ya kali. Bermula dari semua keacuhan. Selain berubah jadi pasar, saat-saat lecture adalah saat yang tepat untuk publikasi dan juga oprec lalala. Nah, saat itu pendkesma lagi muterin oprec lomba Padjadaran Berprestasi Summit.  Ada 7 mata lomba disana. Nah, si aku ini iseng aja nulis, jadi engganya ikut gimana nt...

Terlahir (terlatih) bisa Fisika

Kalau dipikir fisika itu ga ada gunanya. Eh, lebih tepatnya, ga nyata dalam kehidupan sehari-hari. Buat apa kita mengukur volume batu? Menghitung gaya normal si batu, lalu sudut elevasi yang tepat agar batu itu bisa dilempar lalu jatuh berada pada jarak 1m dari sisi sungai, lalu sesuai gaya archimedes, batu menggantikan volume air yang loncat sesuai dengan volume yang tercelupnya, lalu kemudian tenggelam dengan percepatan dan kecepatan tertentu, dipengaruhi oleh gaya gesek dengan air? Kalau dibilang buat digunakan sehari-hari, sepertinya gak usah belajar secara teoritis, nyatanya, kegiatan yang berhubungan dengan fisika itu adalah kegiatan yang terlatih, bukan terdidik. Tukang bangunan, terlatih bisa menerapkan fisika. Dia tahu kecepatan awal yang tepat agar batu bata yang dia lempar pada kawan diatasnya bisa menangkapnya. Temannya yang diatas juga sudah bisa memperkirakan pada detik ke berapa dia harus menangkap setelah kawannya melempar. Pemain bola basket juga sudah bisa memperkir...