Saya ga akan banyak cerita tentang carotid itu apa, dan tetapi Carotid 2013 sudah berakhir dengan sukses seminggu yang lalu. Sukses, karena secara subjektif kami profhubal senang. Secara objektif juga, dapat respon positif dari banyak pihak.
Mulai dari peserta yang antusias. Saya yakin mereka awalnya terpaksa. Tapi kebanyakan bertahan sampai penghujung acara. Bahkan sampai keluar ruangan pun pembicaranya disambut dan dikejar-kejar minta foto. Harus begitu, biar bangga sama almamaternya. Fakultas, harus begitu, karena '3 distinguish dokter pembicara keren' ini alumni almamaternya, bahkan sampai dr.Oki bilang, kami pun sulit mendatangkan orang hebat ini :'). Prof Tri yang biasanya datang untuk sambutan pun, hadir sampai akhir menemani pembicara keluar gedung.
dr.Johny, senior medical advisor unilever; dr.Yudhi, irjen kementrian kesehatan RI; dr.Mardjo, dirut PT Perta Bina Medika yang pernah jadi kepala dokter kepresidenan alm.mantan presiden Soeharto; Saya dan teman-teman mau ucapkan terima kasih atas kesediannya hadir di acara sederhana kami. Dokter-dokterlah yang telah menginspirasi kami dan membuat acara ini megah. Yang membuat kami bangga karena kita satu almamater. Mohon maaf karena tempat yang tidak semegah auditorium sana dan waktu yang tertunda.
Prof.Tri, dr.Adjie, terima kasih atas kehadirannya. Yang sudah mencairkan suasana dan me-unite-kan mahasiswa, alumni, dan fakultas.
Suka -duka
pertama waktu ditunjuk jadi sie.logistik konsumsi. Terus berasa santai. Tapi ternyata ngurus ruangan beribet juga walau pada akhirnya bukan saya yang ngurus, malah jadi humas yang menghubungi dr.Yudhi lewat sekretarisnya, dr.Dora, yang kemudian dapet panggilan baru: pak hadi. Ngurusin kajian isu profesi yang dijadiin tema acara, tapi saya yakin ga banyak orang suka kajian, dan banyak kajian gagal, ujung-ujungnya ya kaya ngerjain LI sih, haha. Dapat panggilan baru lagi: bunda kajian. Terus dapat panggilan baru juga dari dr.Johny: Rabbani. Hmmm.. terus, pertama kali bicara di depan mahasiswa, tapi plus di depan pak dekan, di depan pak irjen, di depan dokter utama cicendo, di depan kepala dokter kepresidenan, di depan dokter unilever, dan bicara tentang isu profesi yang saya yakin dokter-dokter di depan saya lebih paham. Terus saat bersalaman hormat sama dekan yang saya hormati, beliau tepuk pundak saya, saat sama pak irjen juga, saya terharu saat beliau bilang kajiannya hebat :')
Waktu mabim, pernah disuruh nulis 100 mimpi. Terus kenapa?
Komentar
Posting Komentar