Tadi, eh kemarin 5 november, sudah masuk 1435 H. Banyak kejadian yang buat saya ngeh.
Mulai dari PHBI yang biki saya ngeh. Kalau what we do itu bukan suatu hal yang klise, atau sembarangan, atau terlalu idealis, atau mustahil. Tapi nyata dan kembali pada kita sendiri. Seperti apa yang Rasul lakukan 1435 tahun yang lalu.
Terus, hari Senin waktu mau pembekalan visit doctor. Saya sempet sedih karena yang dateng dikit. Tapi, tetep harus syukur. Masih ada yang mau dateng, dan emang hari itu, bener-bener terlalu banyak agenda-kumpul-rapat-apapun- termasuk saya yang harus memilih antara rapat permen sama pembekalan Visdoc. Dan, saya selalu ingat, saat ada kumpul besar, terus yang dateng cuma dikit, kalau kami ga boleh menyia-nyiakan orang yang sedikit yang sudah datang tersebut. Boleh jadi, mereka juga meninggalkan salah satu kesibukan yang lain untuk datang kesitu.
Yang terakhir, saat tadi, eh kemarin. Saya dateng bonding divisi mentoring di arboretum. Bener-bener suka suasana arboretum sore-sore kaya tadi. Bikin betah, buat ngapain pun. Dan kayanya part ini yang mau saya ceritain cukup banyak,
kalau tadi, bonding-nya unik sekali.
Kami masak di arboretum, tanpa sepengetahuan kami, alias yang tahu cuma kadivnya doang karena beliau yang ngerencanain.
kalau tadi, kami masak pake kompor gas, gas yang 12 kg, yang biru itu.
kalau tadi, kami masak gado-gado, tapi belum ada yang pengalaman bikinnya.
kalau tadi, kami menggoreng pakai panci, bukan pakai katel, dan ga pake spatula, tapi pake pisau.
kalau tadi, kami makan hasil kami sendiri sampai kenyang.
Kalau profhubal selalu ngumpul tapi gamau disebut bonding, kalau di mentoring, baru kepikiran bonding baru-baru ini dan mengingat masa kepengurusan udah mau beres.
So?
Pas hari Senin di Visdoc, ada kang Danfer. Yang mengingatkan kalau Visdoc ini proyek perintis yang cukup besar. A big project! Kalau berhasil, bisa jadi keren banget. Kolaborasi mahasiswa-alumni pertama di sejarah FK. Ini kolaborasi semua. Tapi yang bikin saya seneng dan semangat ngejalanin Big project ini, kamilah, profhubal, yang merintisnya. Dan beliau bilang, kami harus sungguh-sungguh. Karena project ini, alumni bener-bener serius mau fasilitasi ide kami. Alumni yang lebih sibuk saja sungguh-sungguh. Kasarnya, siapa kami yang cuma mahasiswa sok sibuk?
Terus, bonding divisi mentoring tadi juga bilang, kalau bentar lagi akan regenerasi. Pasti diantara kami ada yang memilih jalan lain. Ada yang mau tetep di mentoring, ada yang mau coba divisi lain, ada yang mau cari amanah lain yang lebih membutuhkan dia. Yang penting sungguh-sungguh berbuat baik dimanapun amanahnya.
Iya, saya ngeh. Kalau seharusnya saya sungguh-sungguh dalam kegiatan apapun. Ga males-malesan walaupun itu ngerjain slide BHP yang belum tentu kamu kebagian presentasi *curhat*. Walaupun itu ngedengerin lecture yang bahkan dosennya aja gatau maksud yang beliau jelasin *curhat*
Kalau seharusnya, saya sungguh-sungguh, banyak yang sudah melakukan banyak hal dengan sungguh-sungguh yang melibatkan saya, tapi saya nya ga sungguh-sungguh. Pantesan, kalau belajar ga masuk-masuk, ga sungguh-sungguh.
Kalau Prof Tri bilang, "Ketidaksungguhan itu lebih berbahaya dari ketidakmampuan"
Kalau peribahasa bilang, "Man jadda wa jada, yang sungguh-sungguh pasti berhasil"
Terus sungguh-sungguh itu apa? Sungguh-sungguh itu yang seperti apa?
Komentar
Posting Komentar