Ini bukan kembang api murahan, kembang apinya bagus, yang
waktu meledak di atas suaranya keras, sekeras teriakan kita. Waktu itu adalah
malam kemarin, waktu bulan lagi paripurna. Langitnya bersih, jadi kesannya agak
alay pas anak-anak bilang bintangnya kembang api, yang Cuma ada di jatinangor. Haha.
Agak menyesal, tapi ya sudahlah. Oppek kemarin banyak
hikmahnya. Masih inget ga ya? Kolegaisme, komunikasi, decision making,
inisiatif, along life learning, respect, responsibility, dan... jreng.. lupa
satu lagi. Ko lupa sih? Itu kan yang paling disukai, bersyukur. Ya, delapan
nilai ini yang ditanamkan pada calon dokter, mahasiswa, keluarga baru di kampus
ini.
Sesungguhnya, ada perasaan takut. Minder. Dan menyesal masuk
sini. Disini itu tempatnya orang-orang yang benar-benar punya pengalaman
aakademis tinggi. Serem pokoknya, dan ngerasa aku salah tempat. Terlalu banyak
orang yang lebih pantas jadi dokter disini.
Tapi, apa kata kalau nasi sudah menjadi bubur. Jadi
sekarang, buat buburnya jadi enak, itu saja.
Bersyukur, nilai itu yang paling melekat. Masalahnya, kalau
kata orang kenapa ada orang yang menyesal kuliah di kedokteran, kedokteran
manapun. Ya itu adalah aku. Lalu kenapa dipilih? Hadi sudah menghancurkan asa
dan harapan teman-teman disana yang benar-benar ingin masuk sini. Yang sudah
menguras banyak hal hanya untuk bisa kuliah disini. Kamu? Menyesal? Masalahnya
aku ngerasa ga bisa nngapa-ngapain disini. Hanya keberuntungan yang membawaku
kesini.
Setelah itu, kamu mau apa? Rasanya sakit ngeliat niat
teman-teman yang lain yang lebih kuat, lalu niat itu ditelan takdir. Ya, itu
takdirnya. Takdir kamu ada disini. Itu semua Allah yang Kuasa.
Setelah itu, harusnya kamu bersyukur. Kuliah kamu itu
harusnya diatas 36 juta persemester. Bersyukur. Bersyukur dengan hati, ucapan,
dan tindakan. Ketika kemarin sudah bersyukur dengan hati dan ucapan, sekarang,
rasanya berat banget bersyukur dengan tindakan.
Kuliah yang benar disini. Kuliah di kedokteran ga gampang.
Buktiin kita gak ansos. Kita bisa berkontribusi. Karya kita dituntut oleh
banyak orang. Harapanmu adalah harapan yang lain juga. Kamu dititipkan banyak
harapan. Ketika mereka ingin kuliah di kedokteran untuk bisa membantu banyak
orang, lalu belum ada kesempatannya karena kamu yang mengambilnya, maka harapan
mereka adalah harapanmu juga. Ketika mereka menyekolahkan kita agar kita mampu
merubah bangsa, maka harapann mereka adalah harapan kita.
Kamu sudah terlanjur berada di kolam hadi, maka berenanglah.
Kamu sudah terlanjur mengunyah hadi, maka nikmatilah. Nasi sudah menjadi bubur,
buatlah buburnya enak. Tetap bersyukur, karena ini jalan Allah. Tetap semangat,
dengan selalu menghadirkan Allah bersamamu. Bukankah itu yang selalu kau
katakan? Innallaha ma’ana.
Semoga nilai-nilai itu benar-benar melekat dalam hati, dan
teramalkan. Terima kasih buat kakak-kakak yang baik hati, yang sabar, dan keren
penampilannya, merangkul kita semua. Juga teman-teman, semoga bisa jadi teman
seperti waktu seventh dulu.
Satu kata, oppeknya keren.
Aduh, isinya jadi curhat begini. Dan gaada fotonya. Nanti
kalau udah minta Insya Allah di post. Satu kata juga, foto-foto yang diambilnya
keren. Semuanya keren. Apalagi kembang apinya.
Ingatlah kembali kenapa kau harus bersyukur. Berjalanlah,
berlarilah, jangan merasa tak mampu sampai kau benar-benar tak sadarkan diri.
Banyak orang dibelakangmu dengan kekuatan doa yang lebih besar dari usahamu.
Keep spirit. Semangat. Ganbatte. Allah akan tetap selalu bersamamu, jika patuh dan
sabar
Allah beserta kami, sebab patuh dan sabar --didikan Islam,
Jangankan keringatku, darahku pun ku relakan --almamater
Wahai kalian yang rindu kemenangan --totalitas perjuangan
break the iceberg --oppek 2012
Kembang apinya bener-bener keren...
Catatan: Kata ganti
orang kedua merujuk pada writer
Komentar
Posting Komentar