Alhamdulillah alaa kulli haal
Soca itu uda kaya siklus hidupnya anak fk. Muter aja disitu. Dari setelah soca yang niatnya mau ngedraft habis case sampai fase acceptance dari 5 stage of grief itu pasti kelewatin. Dari yang semangat sampai rasa kecewa, kemudian syukur :")
Alhamdulillah alaa kulli haal
Kemarin dengan resmi saya mengakhiri siklus itu untuk di jenjang s1. Walau nanti pas pspd siklus itu akan ada lagi dengan level yang berbeda. Setidaknya, saya bisa istirahat dengan tenang tabpa ngebayangin 6 bulan lagi saya akan mengulangi hal yang sama. Gatau sih ntar pspd kaya gimana ceritanya
Alhamdulillah alaa kulli haal
Really last soca kemarin saya merasa pertolongan Allah sangat dekat. Duh kapan sih Allah lupa sama kita tapi kita sering ingat Allah hanya pas butuh. Amalan saya banyak cacatnya, tapi minta banyak hal duniawi sama Allah dan selalu aja dikasih walau ga selalu dalam bentuk yang diinginkan. Ya Allah, sertakan ridho Mu disetiap pemberian Mu.
Iya, jadi ceritanya semester ini persiapan soca nya parah banget, walaupun tiap semester bilang hal yang sama. Berarti ini menunjukkan bahwa setiap semester ga ada perkembangan, sedih kan :")
Dan di malam yang besoknya soca, saya berhasil tidur dengan pulas disaat orang-orang begadang. Dan sebelum tidur, saya boro-boro lagi pegang draft. Walaupun berhasil begadang di 2 malam sebelumnya dan belajar juga di 1 malam sebelumnya, tetep aja belum semua kasus saya pelajari.
Seperti di pos sebelumnya tentang soca, pilot study saya bilang kalau saya selalu dapat kasus dari sistem pertama yang saya pelajari di semester itu, dan dapat kasus no 1, 4, atau 5. Jumlah kemunculan kasus 4 dan 5 sudah setara, tinggal no 1. Jadi dengan kepercayaan diri tinggi saya merasa akan dapat kasus 1 sistem tropmed.
Dan di malam itu, saya bermimpi dapat kasus terssebut.
Jam setengah 3 dini hari saya bangun. Saya merasa bersalah, dari 14 case saya baru review 6 case aja, termasuk case yang ada dalam mimpi itu. Lagi-lagi dengan kepercayaan diri tinggi, saya merasa akan benar2 dapat kasus itu. Jadi karena ngantuk saya tidur lagi dan merasa tidak perlu untuk review kasus lain.
Bangun subuhnya, barulah ada rasa bersalah. Jangan percaya mimpi itu. Belum tentu benar. Itu cuma karena kamu sebelum tidur mikir dapat kasus 1 tropmed, jadi kebawa mimpi. Begitu batin saya. Jam 6 kurang saya pamit sama orangtua dan langsung melesat ke pangkuan jatinangor
Sampai ruang isolasi, saya baru review kasus-kasus yang belum saya pelajari sebelumnya. Melihat orang-orang belajar malah meningkatkan insecuritas. Tapi diri saya juga bilang kalau saya harus perdalam lagi kasus yang ada di mimpi itu. Dan akhirnya saya ulang lagi, padahal secara prioritas ada kasus lain yang harus saya pelajari karena belum ngerti.
Saya dapat kloter akhir.
Saya cerita sama mba intan sama hanum tentang mimpi dan pilot study itu.
Awalnya percaya diri terhadap keberuntungan itu tinggi. Tapi semakin ke akhir, semakin saya panik. Aduuh gimana kalau dapat kasus yang lain.
Ah sudahlah. Allah Maha tahu apa yang terbaik buat kita.
Semakin ke akhir semakin butuh palliative care. Dan akhirnya saya siap, toh saya kloter akhir, udah dikasih waktu sama Allah biar bisa review semua case. Setidaknya saya percaya diri Allah akan meluluskan saya walau pas pasan nilainya. Ah sudahlah. Lulus saja sudah bersyukur sangat. (Beda banget dengan semester 1 yang selalu ingin perfek dapet A)
Alhamdulillah alaa kulli haal
Singkat cerita, saya dengan deg-degan nya baca kasus yang saya dapat, seperti biasa, saya cari diagnosisnya dulu. Dan benar saja, saya dapat kasus typhoid fever aka kasus 1 sistem tropmed.
Alhamdulillah alaa kulli haal
8 kali soca 8 kali palpitasi 8 kali menyesal karena persiapan yang kurang 8 kali merasa lega setelah 8 kali merasa panik ga karuan. Ini benar-benar soka s1 terakhir :"). Ga nyangka bis bertahan dengan saya yang seperti ini. Ini benar-benar sudah di akhir perjalanan menjadi dek s.ked dan akhir ini adalah awal untuk level berikutnya.
Alhamdulillah alaa kulli haal
Semangat hadi. Perjalananmu masih jauh, tapi ini sudah selangkah lebih dekat!
Soca itu uda kaya siklus hidupnya anak fk. Muter aja disitu. Dari setelah soca yang niatnya mau ngedraft habis case sampai fase acceptance dari 5 stage of grief itu pasti kelewatin. Dari yang semangat sampai rasa kecewa, kemudian syukur :")
Alhamdulillah alaa kulli haal
Kemarin dengan resmi saya mengakhiri siklus itu untuk di jenjang s1. Walau nanti pas pspd siklus itu akan ada lagi dengan level yang berbeda. Setidaknya, saya bisa istirahat dengan tenang tabpa ngebayangin 6 bulan lagi saya akan mengulangi hal yang sama. Gatau sih ntar pspd kaya gimana ceritanya
Alhamdulillah alaa kulli haal
Really last soca kemarin saya merasa pertolongan Allah sangat dekat. Duh kapan sih Allah lupa sama kita tapi kita sering ingat Allah hanya pas butuh. Amalan saya banyak cacatnya, tapi minta banyak hal duniawi sama Allah dan selalu aja dikasih walau ga selalu dalam bentuk yang diinginkan. Ya Allah, sertakan ridho Mu disetiap pemberian Mu.
Iya, jadi ceritanya semester ini persiapan soca nya parah banget, walaupun tiap semester bilang hal yang sama. Berarti ini menunjukkan bahwa setiap semester ga ada perkembangan, sedih kan :")
Dan di malam yang besoknya soca, saya berhasil tidur dengan pulas disaat orang-orang begadang. Dan sebelum tidur, saya boro-boro lagi pegang draft. Walaupun berhasil begadang di 2 malam sebelumnya dan belajar juga di 1 malam sebelumnya, tetep aja belum semua kasus saya pelajari.
Seperti di pos sebelumnya tentang soca, pilot study saya bilang kalau saya selalu dapat kasus dari sistem pertama yang saya pelajari di semester itu, dan dapat kasus no 1, 4, atau 5. Jumlah kemunculan kasus 4 dan 5 sudah setara, tinggal no 1. Jadi dengan kepercayaan diri tinggi saya merasa akan dapat kasus 1 sistem tropmed.
Dan di malam itu, saya bermimpi dapat kasus terssebut.
Jam setengah 3 dini hari saya bangun. Saya merasa bersalah, dari 14 case saya baru review 6 case aja, termasuk case yang ada dalam mimpi itu. Lagi-lagi dengan kepercayaan diri tinggi, saya merasa akan benar2 dapat kasus itu. Jadi karena ngantuk saya tidur lagi dan merasa tidak perlu untuk review kasus lain.
Bangun subuhnya, barulah ada rasa bersalah. Jangan percaya mimpi itu. Belum tentu benar. Itu cuma karena kamu sebelum tidur mikir dapat kasus 1 tropmed, jadi kebawa mimpi. Begitu batin saya. Jam 6 kurang saya pamit sama orangtua dan langsung melesat ke pangkuan jatinangor
Sampai ruang isolasi, saya baru review kasus-kasus yang belum saya pelajari sebelumnya. Melihat orang-orang belajar malah meningkatkan insecuritas. Tapi diri saya juga bilang kalau saya harus perdalam lagi kasus yang ada di mimpi itu. Dan akhirnya saya ulang lagi, padahal secara prioritas ada kasus lain yang harus saya pelajari karena belum ngerti.
Saya dapat kloter akhir.
Saya cerita sama mba intan sama hanum tentang mimpi dan pilot study itu.
Awalnya percaya diri terhadap keberuntungan itu tinggi. Tapi semakin ke akhir, semakin saya panik. Aduuh gimana kalau dapat kasus yang lain.
Ah sudahlah. Allah Maha tahu apa yang terbaik buat kita.
Semakin ke akhir semakin butuh palliative care. Dan akhirnya saya siap, toh saya kloter akhir, udah dikasih waktu sama Allah biar bisa review semua case. Setidaknya saya percaya diri Allah akan meluluskan saya walau pas pasan nilainya. Ah sudahlah. Lulus saja sudah bersyukur sangat. (Beda banget dengan semester 1 yang selalu ingin perfek dapet A)
Alhamdulillah alaa kulli haal
Singkat cerita, saya dengan deg-degan nya baca kasus yang saya dapat, seperti biasa, saya cari diagnosisnya dulu. Dan benar saja, saya dapat kasus typhoid fever aka kasus 1 sistem tropmed.
Alhamdulillah alaa kulli haal
8 kali soca 8 kali palpitasi 8 kali menyesal karena persiapan yang kurang 8 kali merasa lega setelah 8 kali merasa panik ga karuan. Ini benar-benar soka s1 terakhir :"). Ga nyangka bis bertahan dengan saya yang seperti ini. Ini benar-benar sudah di akhir perjalanan menjadi dek s.ked dan akhir ini adalah awal untuk level berikutnya.
Alhamdulillah alaa kulli haal
Semangat hadi. Perjalananmu masih jauh, tapi ini sudah selangkah lebih dekat!
Komentar
Posting Komentar