Langsung ke konten utama

Hari Yang Kutakutkan

Dan hari yang kutakutkan pun tiba. Hari dimana ketika itu aku sedang tidak lagi bersamamu dan bersama kita.
Tidak seperti saat jari jemari diam dalam geraknya, khusyu’ menundukkan qalbu, merasa lemah dan hina mendengar tiap kalimat yang selalu tertuju pada manusia. Akulah, Kamilah orangnya yang tersangka. Tidak seperti saat mulut kita tersenyum dan tertawa, mata yang sayu namun teduh dengan ingin kita yang lebih dari sekedar harapan dan wacana, menghimpun dalam naungan yang dengan izinNya jauh dari mimpi dan realita yang fana. Tidak lagi menghitung tetes keringat atau butir beras yang  dimakan pun lembaran mata uang. Berhasil mendidihkan semangat-semangat yang mengalir di urat darah seperti lagu mentari.

Dan hari yang kutakutkan pun tiba. Hari dimana ketika itu aku sedang tidak lagi bersamamu dan bersama kita.
Hari ketika buah kelapa terbawa oleh ombak. Kaki ini sudah melangkah, mata sudah menatap, dan tangan sudah mengayun. Diiringi gemericik dan melodi kehidupan yang menenangkan. Membuat diri seperti ingin mengejar matahari dan menggenggam bintang. Lupa bahwa diri ini pun tidak punya hak untuk memiliki diri sendiri. Kaki yang melangkah telah berhenti, mundur, atau bahkan berbelok. Mata tidak mampu lagi melihat karena terhalang oleh siluet keindahan fatamorgana. Tangan tidak mampu lagi mengepal. Bahkan hati sempat membatu, lupa akan petuah sang tetua dari negeri seberang.

Dan hari yang kutakutkan pun tiba. Hari dimana ketika itu aku sedang tidak lagi bersamamu dan bersama kita.
Hari yang bahkan sejak aku bersamamu dan bersama kita sudah dapat kubayangkan kepastian terjadinya. Membuat aku tersenyum, takut. Takut apa yang akan terjadi padaku saat aku mengejar matahari dan menggenggam bintang? Hingga tidak menyadari bahwa kaki sudah tidak memijak daratan lagi. Sementara aku dan kamu serta kita ada di belahan yang berbeda?

Dan hari yang kutakutkan pun tiba. Hari dimana ketika itu aku sedang tidak lagi bersamamu dan bersama kita.
Saat mata sudah tidak jernih lagi untuk melihat dan hati sudah tidak bening lagi untuk menerima. Ketika dunia datang dengan pilihan yang menyesakkan dada. Ketika yang mengalir di tiap pembuluh bukan lagi semangat tapi bisikan yang tak dapat dirasa. Ketika menyadari diri sudah melampaui garis tegas. Dan hati masih saja batu. Menjadi busuk karena bisik. Menjadi keras karena paras. Menjadi kosong karena sombong.

Itulah mengapa, jangan lepas aku dari kebersamaan. Biar kamu dan kita terpisah ruang, tapi dimensi hati kita tetaplah sama. Jangan lepas aku dari kebersamaan, dengan nasihat. Bahwa sesungguhnya, biar kita tidak usahnya mengejar matahari dan menggenggam bintang, tapi kita bisa menjajaki langit menuju Tuhan. Jalan langit yang mendaki lagi sukar dan sepi dari riuh tepuk tangan. Jangan lepas aku dari kebersamaan, dengan doa.


Dan dengan begitu, aku bisa melewati hari yang kutakutkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Students Day

6 September 2012, Unpad Ada student day. Ngapain? Ya, ga jelas , pamer UKM, parade fakultas, yang penting sih ketemu temen temen 20, temen temen smp. Hadi kaya anak ayam panda kehilangan induk. bukan, maksudnya ngebaur aja sama fakultas lain. Ke stand-stand bareng ifa sama temen-temennya (faperta), yang temen temennya ternyata sangat ingin masuk fk, dan sindrom itu muncul lagi di kepala. Ketemu temen-temen smp, ifa, pipah, aizzah, qonita, andra, ketemu sama temen-temen dua puluh, sama ichwan, sama endo, sama temennya yang aku kira kevin, sama novi, sama achmad yang ternyata satu fakultas sama andra, ketemunya bareng dan sama-sama manggil, terus pada pa pelong-pelong gitu mereka, manggil orang yang sama, haha, ga ngerti ah. Ketemu sama franklin sama sofah, cerita banyak. malah ngerasa jadi curcol sama mereka about what happen with hadi in FK. Terus cerita kalau mereka udah ketemu sama kakak hadi. dan berita sudah menyebar luas. Yang bodor itu ketemu sama kakak sendiri, tapi g...

Buket Bunga dan Alamat E-mail

Hei, ada yang tau cara merawat bunga tanpa akar itu? Iya, ini pertama kalinya aku dapat buket bunga :3. dari siapa? Ehm ehm tebak. Biasanya, di kampus kalau ada event sesuatu fakultas berubah jadi pasar. Mendanus everywhere, termasuk danus bunga. Jadi, kita bisa pesan bunga untuk dikasih ke seseorang sambil dikasih pesan, dan nama kita bisa dirahasiakan. Terus? Gapapa. Aku cuma mau bilang, bunganya bukan dari danus tsb. Mau ngirim bunga ke siapa emang dan siapa yang mau ngirim bunga ke hadi? Bisa aja sih, buat roomate gitu. Tapi, mendingan dibeli danus makanan kan uangnya ... Terus, bunganya? Apakah bunga ini dikirim lewat e-mail seperti judul di atas..?  Ya kali. Bermula dari semua keacuhan. Selain berubah jadi pasar, saat-saat lecture adalah saat yang tepat untuk publikasi dan juga oprec lalala. Nah, saat itu pendkesma lagi muterin oprec lomba Padjadaran Berprestasi Summit.  Ada 7 mata lomba disana. Nah, si aku ini iseng aja nulis, jadi engganya ikut gimana nt...

Terlahir (terlatih) bisa Fisika

Kalau dipikir fisika itu ga ada gunanya. Eh, lebih tepatnya, ga nyata dalam kehidupan sehari-hari. Buat apa kita mengukur volume batu? Menghitung gaya normal si batu, lalu sudut elevasi yang tepat agar batu itu bisa dilempar lalu jatuh berada pada jarak 1m dari sisi sungai, lalu sesuai gaya archimedes, batu menggantikan volume air yang loncat sesuai dengan volume yang tercelupnya, lalu kemudian tenggelam dengan percepatan dan kecepatan tertentu, dipengaruhi oleh gaya gesek dengan air? Kalau dibilang buat digunakan sehari-hari, sepertinya gak usah belajar secara teoritis, nyatanya, kegiatan yang berhubungan dengan fisika itu adalah kegiatan yang terlatih, bukan terdidik. Tukang bangunan, terlatih bisa menerapkan fisika. Dia tahu kecepatan awal yang tepat agar batu bata yang dia lempar pada kawan diatasnya bisa menangkapnya. Temannya yang diatas juga sudah bisa memperkirakan pada detik ke berapa dia harus menangkap setelah kawannya melempar. Pemain bola basket juga sudah bisa memperkir...