Bismillah,
Jika kita melihat orang melakukan sesuatu, sadarkah kalau kita terkadang bukan melihat sosok pribadi yang melakukannya, tapi hal yang melekat pada dirinya.
Di jalan, kita melihat seseorang yang tidak kita kenal melakukan sesuatu yang mengesankan. Kesan positif, atau pun negatif. Ketika hendak menceritakannya kepada teman, kita akan menceritakan pelaku kejadian tersebut sebagai 'si baju merah' (misal dia pakai baju merah) atau pria berkacamata (misal pakai kaca mata) atau Mrs. P, 17 y.o G1P0 (yakali tahu belum pernah partus).
Hei, itu tak berlaku pada orang yang tidak kita kenal. Itu berlaku pada siapapun.
Terkadang, suka kesel kalau ada orang yang berbuat sesuatu gak senonoh, terus kita ingetin, terus dia bilang "suka-suka gue dong"
Iya kok itu suka-suka situ. Tapi suka ga sadar, yang dilakukannya ngaruh buat orang-orang disekitarnya. Buat orang-orang yang ada hubungannya dengan dia.
Seperti yang dr.Indah tadi bilang, kalau ada sese atau beberapa orang dari nostra yang misalkan ga pernah merhatiin dosen pas lecture, pakaian ga sesuai aturan, yang kena semua anak-anak 2012. Tercapnya "semua anak nostra itu gak pernah merhatiiin dosen pas lecture dan pakaian ga seusai aturan." Ini nih contoh majas pars pro toto.
Kalau tim futsal nostra juara, yang dibilang juara nostra, bukan cuma yang main futsalnya aja. Kalau tim inamsc fkup juara, yang dikenal orang juara itu fkup nya, bukan cuma tim perwakilannya aja. Paling yang tau anak nostra atau fk nya sendiri. Namanya juga perwakilan.
Terus, sadar ga kalau kita tuh mewakilkan apa yang kita bawa. Mewakilkan apa yang kita pegang.
Islam itu miskin. Lihat aja Indonesia, negara yang mayoritasnya muslim.
Buat apa berjilbab, orang berjilbab aja kelakuannya masih kaya gitu.
Nah lho, pentingnya behave. Pentinganya jaga kelakuan. Bukan sekedar masalah suka-suka gue.
Kata-kata dr.Indah tadi ngingetin saya sama majas pars pro toto ini. Kalau saya gak behave, mungkin teman-teman saya bisa kena cap juga, padahal mereka gak begitu.
Dan saat menilai orang, bedakan dia sebagai pribadinya dengan dia sebagai duta statusnya.
Inget apa yang melekat pada diri kita. Termasuk status muslim.
Wallahua'lam
Komentar
Posting Komentar