Langsung ke konten utama

This, Apa yang Dokter (harus) Lakukan

24 April 2013, mungkin hari yang berharga buat sebagian orang. Buat saya pribadi, hari itu adalah hari pertama Jatinangor Kohor, suatu kegiatan research dengan tema Jatinangor Peduli, design by SMUP - school of medicine Universitas Padjadjaran. Ga seberharga untuk yang akan saya ceritakan. Hanya, saya jadi tahu dan bisa menggunakan alat yang bisa mengukur komposisi tubuh manusia. Jadi, bisa ketahuan komposisi lemak tubuh dan lemak viscera, distribusinya, bahkan body age-nya. Body age itu, jadi suatu perkiraan, dimana umur kamu seharusnya saat ini dengan tinggi, berat badan, dan komposisi tubuh sekarang. Hasilnya, menakjubkan! Teman-teman saya kebanyakan menurut alat itu seharusnya berusia 21-25 tahun, padahal usia mereka sendiri tidak ada yang berkepala dua. Sehingga, patokan ideal kami menjadi body age, bukan bmi lagi. Wah canggih ya! Seengganya, itu kalimat yang pertama kali muncul di kepala kami saat melihat alat itu. Padahal harusnya sebenarnya biasa aja, cuma karena baru pertama kali lihat. 

ini nih alat yang mengundang perhatian kami

Yang berharga itu, mungkin teruntuk kakak tingkat kami angkatan 2007 yang sumpah dokter. Berharga? Tentu saja. Setelah sumpah itu diucapkan, mungkin bagi mereka, dunia sudah berubah. Tidak! Diri mereka yang sudah berubah. Sejak saat itu, titel dr. sudah disandang, dengan kewajiban yang menyertainya. Amanah baru sudah menanti, dimana akan lebih banyak hidup yang akan mereka temui, tanggung jawab yang akan semakin berat dan masih sangat banyak lagi.

Kuliah BHP tadi pagi, dokter bilang bahwa dokter akan lebih banyak berbicara kewajiban dibanding hak. Cobalah lihat, Kodeki, sumpah hipokrates, dan isi sumpah dokter ini

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1

Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter
Pasal 2

Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi.
Pasal 3

Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi
Pasal 4

Setiap dokter harus menghindari diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.
Pasal 5

Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien
Pasal 6

Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 7

Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa
Pasal 7a 
Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia
Pasal 7b 
Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien.
Pasal 7c

Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 7d

Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani.
Pasal 8

Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.
Pasal 9

Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN
Pasal 10

Setiap dokter wajib bersikap tulus dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilan untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan sesuatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
Pasal 11

Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.
Pasal 12

Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tantang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 13

Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai sesuatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT
Pasal 14

Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan
Pasal 15

Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI
Pasal 16

Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.
Pasal 17

Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/kesehatan

SUMPAH HIPOKRATES
Saya bersumpah atas nama Apollo –sang Tabib- dan Asclepius dan Hygeia dan Panaceia dan segenap dewa dan dewi, menjadikan mereka saksi saya, bahwa saya akan melaksanakan,  sesuai kemampuan dan penilaian saya, sumpah ini dan janji ini: 
Untuk memperlakukan guru saya layaknya orangtua saya dan bekerja sama dengannya sepanjang hidup saya, dan jika ia dalam kesulitan keuangan akan saya berikan sebagaian milik saya, dan memperlakukan anak-anaknya setara dengan saudara-saudara lelaki saya dari garis ayah dan mengajari mereka kemampuan ini –jika mereka berminat mempelajarinya- tanpa bayaran dan syarat; memberikan bagian dari prinsip-prinsip dan pengajaran lisan dan semua pembelajaran pada anak lelaki saya dan anak lelaki guru saya dan pada para siswa yang telah menandatangani perjanjian dan telah bersumpah sesuai hukum kedokteran, tetapi tidak bagi yang lainnya. 
Saya akan menerapkan pertimbangan dietetis untuk kepentingan pasien sesuai kemampuan dan penilaian saya; saya akan menjaga mereka dari bahaya dan ketakadilan. 
Saya tidak memberikan obat yang mematikan pada yang meminta, juga tak akan memberikan saran untuk hal seperti ini. Sejalan dengan itu, saya tak akan melakukan pada perempuan tindakan aborsi. Dalam kemurnian dan kesucian, saya akan menjaga hidup saya dan kemampuan saya. 
Saya tak akan melakukan pembedahan, bahkan pada penderita batu ginjal, tetapi akan meminta ahli bedah untuk melaksanakannya. 
Rumah apapun yang saya kunjungi, saya datang untuk kepentingan pasien, tanpa niat berlaku buruk dan tak adil, tanpa niat curang terutama dalam hal hubungan seksual dengan lelaki dan perempuan, apakah mereka orang merdeka atau budak. 
Apa yang mungkin saya lihat dan dengar pada saat perawatan atan bahkan diluar perawatan, dalam hal kehidupan orang, akan saya simpan sendiri, dan menyakini bahwa hal seperti itu tidak layak untuk dibicarakan. 
Jika saya menjaga sumpah ini dan tidak melanggarnya, maka berilah anugrah bagi saya untuk menikmati hidup dan kemampuan ini, dan harum nama saya di masa datang; jika melanggar ini dan bersumpah palsu, semoga hal berlawananlah yang terjadi pada saya. 


SUMPAH DOKTER
Demi Allah
Saya bersumpah bahwa saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan. 
Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya. 
Saya akan memelihara sekuat tenaga martabat, tradisi luhur jabatan kedokteran. 
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter. 
Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita. 
Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh, supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial. 
Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya. 
Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya sendiri ingin diperlakukan 
Saya akan menghormati setiap insani mulai dari saat pembuahan. 
Sekalipun diancam saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan. 
Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia. 
Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya..

Dan lihatlah, betapa 'gila'nya profesi ini. Suatu profesi yang disumpah dalam profesinya.
Yang terpikirkan, apakah saya akan bertahan dengan idealisme hari ini? Idealisme masa lalu?
Menjadi dokter adalah hal yang harus dipikir lebih dari dua kali.
Melihat ini semua, betapa beratnya tanggungjawab yang akan dipikul.
Saya tidak bisa main-main dalam belajar. Saya harus belajar dalam belajar. 
Mungkin terdengar berlebihan ketika teman saya bilang, setiap soal yang salah kita jawab, mungkin kita telah membunuh pasien. 
Ketika dosen saya bilang, keterlambatan lima menit telah membunuh lima pasien.
Berlebihan, tapi bisa jadi.
Yuk ah semangat. Terus memperbaiki kualitas diri, dan belajar sepanjang hayat. Itulah dokter. Dan setiap siapapun, setiap profesi apapun, masing-masing punya tanggungjawab yang dipikulnya. Termasuk apa yang sudah mereka perbuat.

"... jangan berpaling lagi, dan teruslah melangkah..."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Students Day

6 September 2012, Unpad Ada student day. Ngapain? Ya, ga jelas , pamer UKM, parade fakultas, yang penting sih ketemu temen temen 20, temen temen smp. Hadi kaya anak ayam panda kehilangan induk. bukan, maksudnya ngebaur aja sama fakultas lain. Ke stand-stand bareng ifa sama temen-temennya (faperta), yang temen temennya ternyata sangat ingin masuk fk, dan sindrom itu muncul lagi di kepala. Ketemu temen-temen smp, ifa, pipah, aizzah, qonita, andra, ketemu sama temen-temen dua puluh, sama ichwan, sama endo, sama temennya yang aku kira kevin, sama novi, sama achmad yang ternyata satu fakultas sama andra, ketemunya bareng dan sama-sama manggil, terus pada pa pelong-pelong gitu mereka, manggil orang yang sama, haha, ga ngerti ah. Ketemu sama franklin sama sofah, cerita banyak. malah ngerasa jadi curcol sama mereka about what happen with hadi in FK. Terus cerita kalau mereka udah ketemu sama kakak hadi. dan berita sudah menyebar luas. Yang bodor itu ketemu sama kakak sendiri, tapi g...

Buket Bunga dan Alamat E-mail

Hei, ada yang tau cara merawat bunga tanpa akar itu? Iya, ini pertama kalinya aku dapat buket bunga :3. dari siapa? Ehm ehm tebak. Biasanya, di kampus kalau ada event sesuatu fakultas berubah jadi pasar. Mendanus everywhere, termasuk danus bunga. Jadi, kita bisa pesan bunga untuk dikasih ke seseorang sambil dikasih pesan, dan nama kita bisa dirahasiakan. Terus? Gapapa. Aku cuma mau bilang, bunganya bukan dari danus tsb. Mau ngirim bunga ke siapa emang dan siapa yang mau ngirim bunga ke hadi? Bisa aja sih, buat roomate gitu. Tapi, mendingan dibeli danus makanan kan uangnya ... Terus, bunganya? Apakah bunga ini dikirim lewat e-mail seperti judul di atas..?  Ya kali. Bermula dari semua keacuhan. Selain berubah jadi pasar, saat-saat lecture adalah saat yang tepat untuk publikasi dan juga oprec lalala. Nah, saat itu pendkesma lagi muterin oprec lomba Padjadaran Berprestasi Summit.  Ada 7 mata lomba disana. Nah, si aku ini iseng aja nulis, jadi engganya ikut gimana nt...

Terlahir (terlatih) bisa Fisika

Kalau dipikir fisika itu ga ada gunanya. Eh, lebih tepatnya, ga nyata dalam kehidupan sehari-hari. Buat apa kita mengukur volume batu? Menghitung gaya normal si batu, lalu sudut elevasi yang tepat agar batu itu bisa dilempar lalu jatuh berada pada jarak 1m dari sisi sungai, lalu sesuai gaya archimedes, batu menggantikan volume air yang loncat sesuai dengan volume yang tercelupnya, lalu kemudian tenggelam dengan percepatan dan kecepatan tertentu, dipengaruhi oleh gaya gesek dengan air? Kalau dibilang buat digunakan sehari-hari, sepertinya gak usah belajar secara teoritis, nyatanya, kegiatan yang berhubungan dengan fisika itu adalah kegiatan yang terlatih, bukan terdidik. Tukang bangunan, terlatih bisa menerapkan fisika. Dia tahu kecepatan awal yang tepat agar batu bata yang dia lempar pada kawan diatasnya bisa menangkapnya. Temannya yang diatas juga sudah bisa memperkirakan pada detik ke berapa dia harus menangkap setelah kawannya melempar. Pemain bola basket juga sudah bisa memperkir...