Langsung ke konten utama

Pensiun

Ada suatu saat ketika saya melihat diri saya dalam wujud orang lain. Tapi itu dulu, diri yang dulu.

Dahulu saya begitu. Jika itu hebat, apa hebatnya bila sekarang saya tidak seperti dulu. Itu kan dulu yang hebat, bukan sekarang yang hebat. Jika itu biasa saja, apa hebatnya pula bila sekarang berbeda?

Bukan itu.

Titik awitan pemikiran ini sudah sejak lama. Ketika orang bilang bahwa tidak ada yang pasti, semua akan berubah. Yang pasti adalah perubahan itu sendiri. Titik pertanyaan saya adalah, apa yang membuat saya berubah? Apa yang membuat saya melakukan hal itu dan sekarang tidak? Apa yang membuat saya melakukannya sekarang sementara dahulu tidak?

Apakah itu karena dasar suka dan tidak suka?

Sejak saya tahu bahwa pemandangan yang saya lihat sekarang, rupanya dahulu tidak seperti itu. "Dulu beliau tidak seperti itu loh, Had. Semenjak disini dia jadi begitu." Mendengar itu saya sedikit tidak percaya. Apalagi yang berkata. Karena dia tahu dahulu seperti apa, dan nyata perubahan pada orang itu baginya.

 " Kamu percaya ga, kalau dulu, Hadi seperti orang itu sekarang, dan sekarang Hadi merasa seperti orang itu di masa lalunya?"

"Iya gitu? Maksudnya tukeran kepribadian?" Tentu saja bukan. 
"Kok bisa?"

Entahlah. Hal itu sangat mengganggu pikiran saya. Saya selalu bertanya, kenapa dahulu saya begitu? Kenapa sekarang dia bisa begitu sementara saya tidak? Kenapa sekarang saya bersikap seperti ini? Benarkah seseorang berlaku atas dasar suka? Atas dasar pengaruh lingkungan? Atas dasar pemahaman?

"Had, kok mau sih bela belain datang kemari hanya untuk ini?"
Dia bilang 'hanya untuk ini?'. Jika ini adalah saya yang dulu, mungkin saya akan kesal padanya, karena 'ini bukan hanya!' Saya banyak ambil peran darinya. Tapi saya sekarang punya jawaban yang berbeda. Yang ga keren samsek.

 "Gatau atuh ya. Hadi sudah pesiun,"
Dan semua pun jadi bingung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Students Day

6 September 2012, Unpad Ada student day. Ngapain? Ya, ga jelas , pamer UKM, parade fakultas, yang penting sih ketemu temen temen 20, temen temen smp. Hadi kaya anak ayam panda kehilangan induk. bukan, maksudnya ngebaur aja sama fakultas lain. Ke stand-stand bareng ifa sama temen-temennya (faperta), yang temen temennya ternyata sangat ingin masuk fk, dan sindrom itu muncul lagi di kepala. Ketemu temen-temen smp, ifa, pipah, aizzah, qonita, andra, ketemu sama temen-temen dua puluh, sama ichwan, sama endo, sama temennya yang aku kira kevin, sama novi, sama achmad yang ternyata satu fakultas sama andra, ketemunya bareng dan sama-sama manggil, terus pada pa pelong-pelong gitu mereka, manggil orang yang sama, haha, ga ngerti ah. Ketemu sama franklin sama sofah, cerita banyak. malah ngerasa jadi curcol sama mereka about what happen with hadi in FK. Terus cerita kalau mereka udah ketemu sama kakak hadi. dan berita sudah menyebar luas. Yang bodor itu ketemu sama kakak sendiri, tapi g...

Buket Bunga dan Alamat E-mail

Hei, ada yang tau cara merawat bunga tanpa akar itu? Iya, ini pertama kalinya aku dapat buket bunga :3. dari siapa? Ehm ehm tebak. Biasanya, di kampus kalau ada event sesuatu fakultas berubah jadi pasar. Mendanus everywhere, termasuk danus bunga. Jadi, kita bisa pesan bunga untuk dikasih ke seseorang sambil dikasih pesan, dan nama kita bisa dirahasiakan. Terus? Gapapa. Aku cuma mau bilang, bunganya bukan dari danus tsb. Mau ngirim bunga ke siapa emang dan siapa yang mau ngirim bunga ke hadi? Bisa aja sih, buat roomate gitu. Tapi, mendingan dibeli danus makanan kan uangnya ... Terus, bunganya? Apakah bunga ini dikirim lewat e-mail seperti judul di atas..?  Ya kali. Bermula dari semua keacuhan. Selain berubah jadi pasar, saat-saat lecture adalah saat yang tepat untuk publikasi dan juga oprec lalala. Nah, saat itu pendkesma lagi muterin oprec lomba Padjadaran Berprestasi Summit.  Ada 7 mata lomba disana. Nah, si aku ini iseng aja nulis, jadi engganya ikut gimana nt...

Terlahir (terlatih) bisa Fisika

Kalau dipikir fisika itu ga ada gunanya. Eh, lebih tepatnya, ga nyata dalam kehidupan sehari-hari. Buat apa kita mengukur volume batu? Menghitung gaya normal si batu, lalu sudut elevasi yang tepat agar batu itu bisa dilempar lalu jatuh berada pada jarak 1m dari sisi sungai, lalu sesuai gaya archimedes, batu menggantikan volume air yang loncat sesuai dengan volume yang tercelupnya, lalu kemudian tenggelam dengan percepatan dan kecepatan tertentu, dipengaruhi oleh gaya gesek dengan air? Kalau dibilang buat digunakan sehari-hari, sepertinya gak usah belajar secara teoritis, nyatanya, kegiatan yang berhubungan dengan fisika itu adalah kegiatan yang terlatih, bukan terdidik. Tukang bangunan, terlatih bisa menerapkan fisika. Dia tahu kecepatan awal yang tepat agar batu bata yang dia lempar pada kawan diatasnya bisa menangkapnya. Temannya yang diatas juga sudah bisa memperkirakan pada detik ke berapa dia harus menangkap setelah kawannya melempar. Pemain bola basket juga sudah bisa memperkir...