Bahagia itu sederhana, ngeliat temen sendiri sukses, terus kita ikutan terpacu :3
Sayangnya, bangga dan iri dengan kesuksesan teman sendiri itu beda tipis. Seperti beda tipisnya antara takut dan waspada.
Entah skenario apa, tapi datangnya terlalu bertubi-tubi. Dalam waktu yang berdekatan, pake sangat. Banyak hal yang terinterpretasi dalam benak saya. Mungkin interpretasinya salah. Untungnya, selalu ada pagar. Ada pagar antara perbedaan ketipisan itu yang menjadikannya jelas bahwa kedua hal itu berbeda.
Dan karena saya sudah bukan siswa lagi, karena saya mahasiswa, bukan, bahkan lebih dari itu, bukan sarjana, tapi karena saya muslim, dan karena sudah saatnya untuk lebih dewasa. Saya mencoba jadi pembunuh perasaan dan berfikir lebih luas.
"hadi, kalau di atas papan catur, mau jadi apa?""kata kamu hadi bagusnya jadi apa?""hadi kecil, jadi jadi anak pion aja ya... engga deng bercanda. Hadi mau jadi apa?""iya gapapa, hadi jadi pion aja, tapi yang bertahan sampai akhir terus ke-upgrade jadi patih"
Kalau kata Abah Iwan dalam lagu favorit kami sih,
.........
gembirakan hatimu
kobarkan semangatmu
......
Komentar
Posting Komentar