Rasanya saya jadi terlalu nyampah di blog. Mungkin begitu. Tapi biarlah jadi kapsul waktu yang nanti tiba-tiba saat jadi dokter, begitu -apanyalah- saya jaman dahulu, jaman SMA, jaman kuliah.
Rasanya, banyak hal juga yang ingin saya ceritakan pada semua yang mau mendengar, mau membaca, tentang pengalaman saya ikut 'bolt 4' di kampus, yang jargon buatan kita tuh sebenernya ga banget. Terus, ketika saya ngerasa satu langkah lebih dekat untuk kenal dengan orang yang menginspirasi saya secara langsung. Yaitu beliau yang isi 'tausiyah'nya pernah saya post disini. Ya, biarlah, merasa keren sendiri nama 'gue' pernah disebut sama beliau. hahaha. Saya yakin, memori beliau insya Allah bagus, seengganya inget nama saya juga udah cukup, ya Kang. hehe. Beliau bilang dengan menulis, usia kita bisa lebih panjang.
Ya yang ingin saya ceritakan pada awalnya bukan tentang itu. Tapi tentang hari ini, tanggal 14 Februari 2013. Seperti yang teman-teman tau, itu adalah hari Kamis, yang kalau masih ngikutin budaya, ini tuh katanya hari valentine, padahal ulangtahunnya teman saya. Nah, untuk menenggelamkannya -bukan menenggelamkan teman saya-, kami, dari pengurus kamus nostra --keluarga muslim fk unpad 2012-- mempropagandakan juga hari menutup aurat yang saya yakin disana dimana-mana juga sedang mempropagandakan hal yang sama.
Di satu sisi, anak-anak KMK lagi danus coklat dan bunga buat valentine-an, serasa perang pemikiran, anak-anak kamus mempropagandakan hari hijab ini. Subhanallah sekali, muslimah yang ga berjilbab hari ini di kampus keitung jari. sisanya yang nonis dan anak-anak laki-laki. Kaya proker perdana pengurus kamus :mempropagandakan world hijab day berjalan lancar. Keren lah pokonya. Salut buat tim inti kamus. Saya melihat wajah-wajah baru di kampus. Sebagai bentuk apresiasi, kamus memberi coklat. Semoga istiqomah teman-teman sejawatku...
Tidak hanya itu. Bagian penting hari ini belum selesai. Karena tiba-tiba ada pengumuman mendadak, kalau hari ini tuh dibagikan transkrip nilai semester satu. Itu artinya IP perdana Nostra keluar. Setelah penantian yang cukup lama, ditambah pertanyaan dari anak-anak fakultas lain, akhirnya tiba juga saat yang menegangkan. Apalagi pengumumannya mendadak pisan pisan.
Jam tiga. Semua angkatan fk dari angkatan 2010 dikumpulkan di 2 teater. Saya kebagian di teater A5. Awalnya ga ngerti sistem pembagian nilainya kaya gimana. Tapi, ternyata, kita semua mau dikumpulkan dulu untuk diberi pengarahan dari dekan tercinta. di A5, berarti bisa ngeliat langsung wajah Prof. Tri. Yes. gausah lihat beliau lewat teleconference.
Lagi-lagi, FK Unpad bangga punya Prof. Tri. Saya sih bangga punya dekan kayak beliau. Saat itu, jarak saya dengan beliau hanya beberapa langkah saja. Tapi ga mungkin juga saya maju tiba-tiba selain untuk dipanggil.
Beliau adalah orang ketiga sebagai seorang pemimpin institusi akademik yang saya respect untuk menyimak apa yang dikatakannya, setelah Pak Soleh dan Pak Wildan di SMP saya. Pokonya keren bangetlah, ngelurusin lagi tentang proses pembelajaran di kampus ini. Mengingatkan tentang kesejawatan. Mengingatkan bahwa kita ini dididik menjadi dokter. Beliau selalu husnudzon sama mahasiswanya. Low profile. Udahlah pokonnya udah susah lagi menggambarkan kehebatan dan kepahlawanan beliau sebagai dekan.
Terakhir, beliau mengingatkan bahwa untuk masalah akademik, beliau sangat sangat percaya sama mahasiswanya tidak ada masalah, mengingat kualitas input anak fk. Mungkin ada sedikit yang bermasalah, tapi persentsenya kecil. Jadi masih bisa ditanggulangi. Lagian IP bukan penentu kualitas seseorang. Hanya bagian dari proses. Lagian pula kata beliau, apalagi kami masih tingkat satu, ga masalah lah jadi mahasiswa nasakom -nasib satu koma- atau pmdk -perkumpulan mahasiswa dua koma-. Astagfirullah prof., sejelek itu kah nilai-nilai kita? :(
Kemudian, setelah pengarahan se-ada-nya yang luar biasa (harus luar biasa. Ketemu langsung Prof.Tri itu luar biasa!), kami mencari dosen wali masing-masing untuk mendapatkan transkrip nilai itu. Pokonya suasana FK udah ga karuan. Paciweuh pokoknya.
Dan akhirnya, tinggal harap saat itu. Biarlah ia menjadi evaluasi untuk masing-masing. Sudah sejauh apa saya berusaha? Sudah luruskah niat saya? Sudah bersyukurkah saya?
Berharap bagus sih iya jelas. Saya menargetkan untuk dapat lebh dari 3.7, kenapa? Karena 3.7 adalah 'IPK' saya waktu SMP. Maka waktu SMP saja saya bisa, mengapa sekarang tidak? Walau sekarang memang belum mencapai target itu, masih ada 6 semester lagi. Saya tidak akan menurunkan target itu. Apalagi setelah mendengar pengarahan Prof. Tri.
Berharap bagus sih iya jelas. Tapi ngelihat perjalanan satu semester ke belakang, saya emang ga berharap dapat 3.7, apalagi pas uas. Itu udah bener-bener pasrah laa haula walaa quwwata illaa billah. Emang udah sesuai sama usaha. Kalau usahanya segini terus tiba-tiba dapet IP 3.95 gitu, saya bener-bener ga berani mempertanggungjawabkan itu semua. Sehingga saya berani bilang pada diri saya sendiri, usaha segitu aja kamu bisa, apalagi usaha lebih? Selagi kau masih bergantung sama Allah, Innallahama'ana.
Semangat Nostra, nikmati hari-hari terakhir jadi penguasa Unpad, sebelum yang lain pada masuk.
Komentar
Posting Komentar