Langsung ke konten utama

Di Gua Tsur


Sebuah tempat yang terletak di gunung Tsur, saksi atas sebuah peristiwa.

Setelah Nabi bertemu dengan Abu Bakar di tengah jalan, mereka lalu jalan bersama-sama menuju Gunung Tsur. Dalam perjalanan itu, Abu Bakar sebentar berjalan di muka Nabi, sebentar di belakang beliau, lalu di kanan, dan sebentar di kiri, demikianlah sampai berulang-berulang. Oleh karena itu, Nabi bertanya kepadanya,
“ ada apa wahai Abu Bakar? Aku tidak mengerti perbuatanmu ini,”
Abu Bakar menjawab, “Ya Rasulullah, saya teringat akan pengintai maka saya di muka engkau dan saya ingat akan pencari maka saya ada di belakang engkau; sekali saya di kanan engkau dan sekali di kiri engkau”

Mereka sampai di Gunung Tsur pada malam hari. Abu Bakar masuk ke dalam gua itu terlebih dahulu, sedangkan Nabi masih di luar. Hal itu dilakukan kepada abu bakar karena cintanya pada beliau. Abu Bakar membersihkan bagian dalam gua itu, dengan maksud kalau-kalau ada binatang liar atau ular di dalamnya, karena gua Tsur terkenal dengan banyak binatang dan ular berbisa di dalamnya.

Diriwayatkan, bahwa ketika Abu bakar memindahkan batu-batu kerikil, ia mengoyak pakaiannya secarik demi secarik, lalu menggunakannya untuk memindahkan batu, kalau-kalau yang dipegangnya adalah ular. Namun, ketika seluruh pakaiannya habis, dia menendang batu dan tiba-tiba kakinya digigit ular kecil yang ternyata ada di bawah batu itu. Tetapi, pada saat itu ia diam. Selanjutnya, setelah selesai membersihkan bagian dalam gua itu, ia keluar mempersilakan Nabi masuk kedalamnya. Sesudah beliau masuk, karena capainya, beliau segera tertidur di atas pangkuan Abu Bakar.

Setelah Nabi saw tertidur dengan pulasnya, sedangkan bekas gigitan ularnya masih terasa sakit, Abu bakar mencucurkan air mata sehingga menetes ke muka Nabi saw. Dengan terkejut beliau bangun dan menanyakan sahabatnya perihal apa ia menangis. Maka, saat terbit fajar, beliau memeriksa luka Abu Bakar, lalu mengusapnya. Seketika itu, lenyaplah luka dan bengkaknya.

Sementara kaum musyrikin Quraisy tidak berhasil mencapai maksudnya, pada hari itu juga, pemuka-pemuka mengadakan rapat akbar. Yang menghasilkan keputusan untuk memanggil para ahli pencari jejak. Selain itu, mereka pun memutuskan barang siapa yang dapat memancung kepala Muhammad sampai dapat membawanya di muka mereka, akan dihadiahi 100 ekor unta.

Setelah mengetahui bahwa Nabi pergi bersama Abu Bakar, sahabat terdekatnya, dan teloah menemukan bekas tapak Nabi dan abu Bakar, para ahli pencari jejak mengikuti tapak kaki itu hingga akhirnya terputuslah jejaknya di Gua Tsur. Kemudian, mereka kebingungan, apakah ke kanan, atau ke kiri. Apakah selanjutnya masuk ke dalam gua, ataukah naik ke atas gua? Mereka berselisih satu sama lain tentang hal itu.

Seketika itu juga, Allah menyuruh laba-laba yang beribu banyaknya untuk membuat sarang di muka gua Tsur dan merpati-merpati liar supaya sama bersarang dan bertelur di muka gua.

Seandainya Muhammad dan Abu Bakar masuk ke dalam gua itu, sudah pasti banyak telur burung merpati pecah dan sarng-sarngya rusak, padahal, tidak ada satu pun telur yang pecah dan sarang-sarang itu masih penuh di muka gua. Ah, tidak mungkin Muhammad dan Abu Bakar masuk ke dalam gua itu. Lebih-lebih burung-burung merpati itu akan bubar jika ada orang masuk ke dalam gua itu, sedangkan kenyataanya, mereka masih ada.

Demikianlah perkataan-perkataan dan sangkaan-sangkaan para ahli pendapat jejak itu. Kemudian timbullah perselisihan pendapat, sedangkan salah seorang dari mereka mencoba mengintip ke dalam gua,tetapi merpati di muka lalu terbang. Ada yang naik ke puncak gunung, untuk memastikan.

Adapun nabi Muhammad dan Abu Bakar yang di dalam gua itu mendengar dengan jelas semua perkataan dan percakapan mereka dan melihat juga akan rupa orang-orang yang ada di luar, sebagian di atas gua dan sebagian di muka gua. Sedikit pun Nabi tidak merasa cemas, khawatir, atau takut kepada mereka karena beliau percaya bahwa Allah akan menolongnya. Adapun Abu Bakar, ketika mengangkatkan kepalanya ke atas, beliau melihat orang-orang di atas gua lalu berkata, “jika mereka melihat kakinya ke bawah atau menundukkan kepalanya, tentu dengan segera melihat kita ada di sini, bukan?”

Nabi bersabda, “ janganlah engkau menyangka bahwa aku ini hanya berasamamu, janganlah bersusah hati, tetapi sesungguhnya Allah bersama kita bukan? Selamanya Dia akan melindungi kita.”

Setelah itu, lenyaplah kekhawatiran, dan kecemasannya.

Akhirnya, para ahli jejak dan kaum Quraisy kembali dengan tangan hampa serta hati kesal.

Nabi dan Abu Bakar bersembunyi dalam gua itu sampai tiga hari tiga malam. Selama itu, mereka tidak kekurangan makan dan minum, karena diberi bantuan dari luar gua, yaitu oleh anak Abu Bakar, Abdullah dan Asma’ serta Amir bin Fuhairah, pembantu Abu Bakar. 

 
Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Students Day

6 September 2012, Unpad Ada student day. Ngapain? Ya, ga jelas , pamer UKM, parade fakultas, yang penting sih ketemu temen temen 20, temen temen smp. Hadi kaya anak ayam panda kehilangan induk. bukan, maksudnya ngebaur aja sama fakultas lain. Ke stand-stand bareng ifa sama temen-temennya (faperta), yang temen temennya ternyata sangat ingin masuk fk, dan sindrom itu muncul lagi di kepala. Ketemu temen-temen smp, ifa, pipah, aizzah, qonita, andra, ketemu sama temen-temen dua puluh, sama ichwan, sama endo, sama temennya yang aku kira kevin, sama novi, sama achmad yang ternyata satu fakultas sama andra, ketemunya bareng dan sama-sama manggil, terus pada pa pelong-pelong gitu mereka, manggil orang yang sama, haha, ga ngerti ah. Ketemu sama franklin sama sofah, cerita banyak. malah ngerasa jadi curcol sama mereka about what happen with hadi in FK. Terus cerita kalau mereka udah ketemu sama kakak hadi. dan berita sudah menyebar luas. Yang bodor itu ketemu sama kakak sendiri, tapi g...

Buket Bunga dan Alamat E-mail

Hei, ada yang tau cara merawat bunga tanpa akar itu? Iya, ini pertama kalinya aku dapat buket bunga :3. dari siapa? Ehm ehm tebak. Biasanya, di kampus kalau ada event sesuatu fakultas berubah jadi pasar. Mendanus everywhere, termasuk danus bunga. Jadi, kita bisa pesan bunga untuk dikasih ke seseorang sambil dikasih pesan, dan nama kita bisa dirahasiakan. Terus? Gapapa. Aku cuma mau bilang, bunganya bukan dari danus tsb. Mau ngirim bunga ke siapa emang dan siapa yang mau ngirim bunga ke hadi? Bisa aja sih, buat roomate gitu. Tapi, mendingan dibeli danus makanan kan uangnya ... Terus, bunganya? Apakah bunga ini dikirim lewat e-mail seperti judul di atas..?  Ya kali. Bermula dari semua keacuhan. Selain berubah jadi pasar, saat-saat lecture adalah saat yang tepat untuk publikasi dan juga oprec lalala. Nah, saat itu pendkesma lagi muterin oprec lomba Padjadaran Berprestasi Summit.  Ada 7 mata lomba disana. Nah, si aku ini iseng aja nulis, jadi engganya ikut gimana nt...

Terlahir (terlatih) bisa Fisika

Kalau dipikir fisika itu ga ada gunanya. Eh, lebih tepatnya, ga nyata dalam kehidupan sehari-hari. Buat apa kita mengukur volume batu? Menghitung gaya normal si batu, lalu sudut elevasi yang tepat agar batu itu bisa dilempar lalu jatuh berada pada jarak 1m dari sisi sungai, lalu sesuai gaya archimedes, batu menggantikan volume air yang loncat sesuai dengan volume yang tercelupnya, lalu kemudian tenggelam dengan percepatan dan kecepatan tertentu, dipengaruhi oleh gaya gesek dengan air? Kalau dibilang buat digunakan sehari-hari, sepertinya gak usah belajar secara teoritis, nyatanya, kegiatan yang berhubungan dengan fisika itu adalah kegiatan yang terlatih, bukan terdidik. Tukang bangunan, terlatih bisa menerapkan fisika. Dia tahu kecepatan awal yang tepat agar batu bata yang dia lempar pada kawan diatasnya bisa menangkapnya. Temannya yang diatas juga sudah bisa memperkirakan pada detik ke berapa dia harus menangkap setelah kawannya melempar. Pemain bola basket juga sudah bisa memperkir...