Kalau dipikir fisika itu ga ada gunanya. Eh, lebih tepatnya, ga nyata dalam kehidupan sehari-hari. Buat apa kita mengukur volume batu? Menghitung gaya normal si batu, lalu sudut elevasi yang tepat agar batu itu bisa dilempar lalu jatuh berada pada jarak 1m dari sisi sungai, lalu sesuai gaya archimedes, batu menggantikan volume air yang loncat sesuai dengan volume yang tercelupnya, lalu kemudian tenggelam dengan percepatan dan kecepatan tertentu, dipengaruhi oleh gaya gesek dengan air?
Kalau dibilang buat digunakan sehari-hari, sepertinya gak usah belajar secara teoritis, nyatanya, kegiatan yang berhubungan dengan fisika itu adalah kegiatan yang terlatih, bukan terdidik. Tukang bangunan, terlatih bisa menerapkan fisika. Dia tahu kecepatan awal yang tepat agar batu bata yang dia lempar pada kawan diatasnya bisa menangkapnya. Temannya yang diatas juga sudah bisa memperkirakan pada detik ke berapa dia harus menangkap setelah kawannya melempar.
Pemain bola basket juga sudah bisa memperkirakan kemiringan lemparan agar bola masuk, lalu atlit tolak peluru yang memperkirakan energi sebesar apa yang harus dilakukan agar peluru tertolak sejauh mungkin.
Supir angkot yang memperkirakan penurunan percepatan agar penumpang yang bilang ’kiri’ bisa berhenti di tempat yang dimaksud. (kadang kejauhan nuruninnya, dengan kondisi tertentu).
Semua itu fisika! Tanpa harus menderita di SMA pun mereka bisa menerapkan fisika.
Beda dengan ketika –yang terpelajar- menerapkan fisika. Secara teoritis bisa, tapi nerapinnya susah. Emangnya sempet mau ngitung dulu pas mau ketabrak? Emangnnya sempet ngitung dulu pas lagi tanding basket?
jadi sebenarnya kita terlahir (terlatih) bisa fisika tanpa harus menderita menikmati masa SMA dulu. Jadi belajar fisika itu, Cuma formalitas ‘hai, aku bisa fisika’ juga memberi kesempatan kerja dan sumber penghasilan bagi guru fisika. Dan tentu mengharumkan nama si pembuat rumus.
Ya sudahlah, tulisan ini gak penting buat dibaca, dari tulisannya aja udah ketahuan apa yang sebenarnya sedang dipikirkan. Gak usah jadi bahan diskusi lah, karena sebenarnya hal-hal ini bukan esensi belajar fisika. Percuma ya belajar kalau gak tau esensinya. Cape.

jadi esens belajar fisika apa dong?
BalasHapusmenurutmu (yg baru tua)apa?
BalasHapusdi..buat postingan kaya gini ttg matematika dong.'apa gunanya logaritma,fungsi,dkk' -___-"
BalasHapushaha yas, aku pernah diceritain sama pak pudjo asal-usul ada limit,
BalasHapusboleh-boleh ntar kalau udah banyak data (keluhan)