Hari ini Dhyra harus check up lagi ke dokter. Dia sedang menjalani terapi penyembuhan penyakitnya. Dokter langganannya, namanya dokter Aria. Dokter Aria ahli pengobatan totok, Dhyra disarankan olehku agar terapi kesana, karena menurutku cocok untuk penyembuhan penyakitnya.
Dokter Aria adalah kakek bagi cucu-cucunya –yaiyalah-. Maksudnya, cucunya udah ada 4. Biarpun sudah bercucu, tapi masih sehat untuk menjadi perantara menyehatkan orang. Aku juga menyarankan Dhyra ke dokter Aria karena aku pernah berobat kesana. Tapi justru Dhyra malah jadi lebih sering. Dhyra sampai hafal mobilnya Dokte Aria. Dokter Aria juga sudah kenal Dhyra, karena sudah 2 tahun Dhyra berobat padanya.
Setelah berobat ke dokter Aria, aku membonceng Dhyra, maksudku mengantarnya dengan sepeda motor, aku yang mengendarainya, ke klinik pak dokter. Pak Dokter Totoh namanya. Dokter Totoh adalah dokter pertama bagi Dhyra. Maksudnya, Dhyra kenal pertama kali kenal dokter itu, dokter Totoh. Tapi dokter Totoh beda dari dokter lain. Dokter Totoh pandai di berbagai bidang. Maksudku dokter umum. Hari itu, Dhyra diajak Dokter Totoh untuk berbincang-bincang. Entahlah bincang-bincang apa. Aku kan tidak boleh menguping.
Setelah itu, Dhyra minta diantar lagi ke rumah kakak kelasnya dulu, Ka Fira. Kak Fira ingin sekali menjadi dokter, atas saran dokter Totoh karena Kak Fira pandai biologi. Dhyra kenal baik Kak Fira. Orang tua mereka pun saling mengenal. Kak Fira udah paling kakak-nya Dhyra banget walaupun Cuma bertemu sebulan sekali. Cuma sayangnya, tahun ini Kak Fira tidak lolos seleksi masuk fakultas kedokteran negeri, sehingga Kak Fira kuliah di jurusan lain. Katanya, Kak Fira akan coba tahun depan. Sangat disayangkan. Kak Fira itu sudah sangat cocok di kedokteran. Menyesallah fakultas kedokteran tidak menerima Kak Fira.
Lalu, Dhyra mengajakku ke rumah kakak kelasnya, kakak kelasku juga. Namanya Kak Rika. Kak Rika juga ingin sekali jadi dokter. Kak Rika juga pandai biologi, sama seperti Kak Fira. Tapi Kak Rika dan Kak Fira tidak saling mengenal –yaiyalah-. Kak Rika udah Dhyra anggap kakaknya sendiri karena mereka memliki kesukaan yang sama. Kak Rika juga perhatian sama Dhyra. Maksudnya, rajin bertanya tentang akademiknya Dhyra. Namun, hal yang sama juga terjadi pada Kak Rika. Kak Rika ingin sekali kuliah kedokteran di Bandung. Namun, takdir membawanya ke luar pulau. Bedanya, kak Rika sudah jadi mahasiswa kedokteran sekarang.
Dhyra sedang bingung apakah dia juga akan melanjutkan akademiknya sama seperti orang-orang disekelilingnya. Dokter, oh dokter. Kau tahu, walaupun Dhyra bukan anak dokter, tapi hidupnya dikeliingi oleh para dokter dan orang-orang kesehatan lainnya. Dhyra bingung, karena kedoktearan itu...
Tapi Dhyr, kau cocok kok jadi dokter. Jadi apapun itu, kau pasti bisa melaukannya!
Bandung, 18 Agustus 2011
Komentar
Posting Komentar