Langsung ke konten utama

52 MR: 9. Mobilitas Tinggi

Duluu aku pernah minta sama Allah, pingin jadi orang dengan mobilitas tinggi. Dan itu dikabulkan sekitar sepekan lalu.

Awalnya mau menghemat uang bhd, tapi mantan bos saya mengundang ke akad dan walimahannya secara personal. Gimana mau nolak kalau kemudian sampai nawarin tempat nginep juga (walau akhirnya cuma ngetem aja), dan saya jadi teringat dengan ucapan teman saya, "uangmu, lebih baik dipakai membeli pengalaman daripada barang". Ya, hitung-hitung saya belajar melakukan perjalanan jarak jauh sendirian. Kali itu, tujuan saya adalah jakarta. Itu kedua kalinya saya ke jakarta sendiri, setelah pertama kalinya ke dufan sendiri dari Bandung. Maafin aku yang anak rumahan ini. 

Kalau kamu baca, wan, dari 10 undangan di bulan april, cuma undangan dari kamu yang aku datengin. Tapi aku juga excited banget sih..  Setelah merasa bosan di kosan dan mojo, akhirnya aku keluar walaupun cuma 3 hari. Jumat sore berangkat, sabtu pagi sudah di jakarta, lalu sorenya ke bandung, paginya silat, lalu sorenya berangkat lagi ke mojokerto. Nyampe pagi langsung ke RS dan nyoap nyoap bedah. Buatku itu cukup..menyenangkan dan melelahkan. Dan akhirnya aku bisa bilang, " jadi gini rasanya mobilitas jarak jauh yang tinggi", sebab kalau bisa di bilang, selama di Bandung mobilitasku juga cukup tinggi apalagi setelah bawa motor, tapi areanya masih di bandung bandung aja. 

Selain itu, akhirnya dikasih kesempatan juga ketemu sama temen2 nostra, sama temen2 profs, sama anak2 asshoff. 

Kemudian aku menyadari bahwa aku sangat suka melakukan perjalanan. 
Berkontemplasi dengan pikiran.
Berbincang dengan orang baru, tentang asal dan tujuan mereka. 
Menyadari bahwa aku melakukan sebuah proses perpindahan.. Kalau bahasa cak nun, taqarrub dengan iman sebagai daya nya, menuju keluar dari batas percaya dan tidak percaya, sehingga yang dituju menjadi haq untuk kita. 

Ya Allah, beri aku kesempatan merasakan mobilitas yang tinggi lagi, yang di dalamnya adalah proses taqarrub kepada yang haq. Yang ternasuk kepada ciri dari ibadurrahman, melakukan perjalanan di muka bumi dengan rendah hati sembari menebar saalaam keselamatan (25:63)

Allahu a'lam

Sekelumit potongan hari hari itu



Hadi, yang sedih karena gak bisa ikut apel karena terhalang ongkos. Iya, mobilitas yang tinggi bukan hanya tentang waktu, tapi juga dana. 😂😂

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Students Day

6 September 2012, Unpad Ada student day. Ngapain? Ya, ga jelas , pamer UKM, parade fakultas, yang penting sih ketemu temen temen 20, temen temen smp. Hadi kaya anak ayam panda kehilangan induk. bukan, maksudnya ngebaur aja sama fakultas lain. Ke stand-stand bareng ifa sama temen-temennya (faperta), yang temen temennya ternyata sangat ingin masuk fk, dan sindrom itu muncul lagi di kepala. Ketemu temen-temen smp, ifa, pipah, aizzah, qonita, andra, ketemu sama temen-temen dua puluh, sama ichwan, sama endo, sama temennya yang aku kira kevin, sama novi, sama achmad yang ternyata satu fakultas sama andra, ketemunya bareng dan sama-sama manggil, terus pada pa pelong-pelong gitu mereka, manggil orang yang sama, haha, ga ngerti ah. Ketemu sama franklin sama sofah, cerita banyak. malah ngerasa jadi curcol sama mereka about what happen with hadi in FK. Terus cerita kalau mereka udah ketemu sama kakak hadi. dan berita sudah menyebar luas. Yang bodor itu ketemu sama kakak sendiri, tapi g...

Buket Bunga dan Alamat E-mail

Hei, ada yang tau cara merawat bunga tanpa akar itu? Iya, ini pertama kalinya aku dapat buket bunga :3. dari siapa? Ehm ehm tebak. Biasanya, di kampus kalau ada event sesuatu fakultas berubah jadi pasar. Mendanus everywhere, termasuk danus bunga. Jadi, kita bisa pesan bunga untuk dikasih ke seseorang sambil dikasih pesan, dan nama kita bisa dirahasiakan. Terus? Gapapa. Aku cuma mau bilang, bunganya bukan dari danus tsb. Mau ngirim bunga ke siapa emang dan siapa yang mau ngirim bunga ke hadi? Bisa aja sih, buat roomate gitu. Tapi, mendingan dibeli danus makanan kan uangnya ... Terus, bunganya? Apakah bunga ini dikirim lewat e-mail seperti judul di atas..?  Ya kali. Bermula dari semua keacuhan. Selain berubah jadi pasar, saat-saat lecture adalah saat yang tepat untuk publikasi dan juga oprec lalala. Nah, saat itu pendkesma lagi muterin oprec lomba Padjadaran Berprestasi Summit.  Ada 7 mata lomba disana. Nah, si aku ini iseng aja nulis, jadi engganya ikut gimana nt...

Terlahir (terlatih) bisa Fisika

Kalau dipikir fisika itu ga ada gunanya. Eh, lebih tepatnya, ga nyata dalam kehidupan sehari-hari. Buat apa kita mengukur volume batu? Menghitung gaya normal si batu, lalu sudut elevasi yang tepat agar batu itu bisa dilempar lalu jatuh berada pada jarak 1m dari sisi sungai, lalu sesuai gaya archimedes, batu menggantikan volume air yang loncat sesuai dengan volume yang tercelupnya, lalu kemudian tenggelam dengan percepatan dan kecepatan tertentu, dipengaruhi oleh gaya gesek dengan air? Kalau dibilang buat digunakan sehari-hari, sepertinya gak usah belajar secara teoritis, nyatanya, kegiatan yang berhubungan dengan fisika itu adalah kegiatan yang terlatih, bukan terdidik. Tukang bangunan, terlatih bisa menerapkan fisika. Dia tahu kecepatan awal yang tepat agar batu bata yang dia lempar pada kawan diatasnya bisa menangkapnya. Temannya yang diatas juga sudah bisa memperkirakan pada detik ke berapa dia harus menangkap setelah kawannya melempar. Pemain bola basket juga sudah bisa memperkir...