Langsung ke konten utama

Sembilan Minggu Keenam: Time Flies

Dua kali sembilan minggu lagi

Hola! Alhamdulillah, Saya masih hidup sebagai koas. Sembilan minggu keenam, saya ada di 3 stase kecil yang semua residennya baik baik baik banget. Literally BAIK , definisi apapun! Baik mau ngajarin, baik gak rese, baik yang definisi umum, dan baik yang gak nyusahin koas. 
(Penting loh gak nyusahin koas tuh, sebab salah satu doa yang makbul adalah doa koas, yang terzolimi)

Tiga minggu pertama dari sembilan minggu keenam saya adalah dek koas kulit kelamin. Kamu harus tahu, semua residennya cantik banget, yang cowok juga. Konsulennya juga! Walau sudah seusia nenek kita, wajahnya bersih! Walau sudah berambut putih, jangan ditanya segar bugarnya saat ngajarin debu debu ini. 

Rajinnya minta ampun. Sehari bisa dua kali bimbingan sama prespetor. Materinya, banyak banget. Kalau gak salah dihitung, sekitar 70an kasus yang harus dikuasain dalam 13 hari. Mabok. Semua lesinya terlihat merah dan terasa gatal. Penyakit kelamin juga yang malesin banget periksanya. 

Stase yang mengandalkan banget kemampuan visual. 
Jujur, cape banget. Tapi saya suka! Jadi salah satu list yang ingin saya selami kehidupan residensinya, karena gak ada jaga, tapi saya minder karena kulit saya..... wkwk. Walaupun ujiannya sempet menegangkan, diuji prof, namun Allah mengirimkan konsulen yang super baik dan sangat berdedikasi mengajar dek koas.

Tara!





Berkebalikan sama kulkel yang sibuk ripuh, 3 minggu berikutnya, saya jadi dek koas anestesi yang santai. Yap, main bius membius. Kerjaannya di ruang operasi. Saya juga suka stase ini! Berpacu sama waktu, tapi tanggungjawabnya gede banget. Kelihatan keren, gak kalah sama stase bedah kerennya, tapi bosenin banget kalau udah diam di ruang OK. Gak ngapangapain, tapi gak boleh kemana mana. Salah satu dokter yang paling deket sama ranah hukum, paling mudah dituntut. Dan... stase yang secara gak sadar, kalau kamu lagi jaga anes, sebenernya kamu lagi jaga bareng malaikat maut. 

Sempet pingin jadi SpAn .. tapi .. banyak banget pertimbangannya buat saya. Salah satunya, karena saya gak suka yang banyak tindakan (yang banyak mikir juga gak suka sih hehe). Salah duanya, karena saya perempuan. 

Tiga minggu berikutnya, saya jadi dek koas radiologi. Yang kerjaannya adalah iqro. Membaca. Foto. Hitam putih. Yang orang lain belum tentu bisa bacanya. Sama kaya kulit, stase ini juga mengandalkan kemampuan visual, plus imajinasi tapinya. 

Jujur, saya suka banget dan sempat terpikirkan mau jadi SpRad. Tapi kemudian pupus retak ketika saya diuji sama Prof. Lagi. Bahkan sampai udah lewat stasenya pun saya masih gak terima, "kenapa harus saya yang diuji prof!" Padahal banyak orang yang lebih layak. Dan lancangnya saya, udah tau ujian sama prof, jam 6 pagi, tapi malam sebelumnya foto grup dulu -karena udah direncanain- dan gak belajar lagi dengan alasan cape dan berharap tiba tiba pengujinya ganti. Ini sih terlalu berharap. Ya udah lah, yang penting sudah lulus ya :)

Sembilan minggu keenam adalah salah satu bagian koas yang sangat menyenangkan bagi saya. Seru banget pokoknya. Seru belajar, seru cerita, seru cari duit ngejob residen, sampai seru ngegosip . Saking serunya, kami selalu hampir lupa kalau sebentar lagi kami akan ujian ukmppd. 

Dua kali sembilan minggu lagi. Time flies

Sebentar lagi jadi dokter.
.
.
Jadi dokter belum siap tapi jadi koas udah cape.
Bagai hidup enggan mati tak mau.



Bonus, ini foto grup besar koas saya, mereka yang hampir satu setengah tahun tau jelek-jeleknya dan aib-aibnya saya.


Mohon doanya, biar kami jadi dokter yang baik :)

*ditulis dengan mood yang cukup bahagia*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Students Day

6 September 2012, Unpad Ada student day. Ngapain? Ya, ga jelas , pamer UKM, parade fakultas, yang penting sih ketemu temen temen 20, temen temen smp. Hadi kaya anak ayam panda kehilangan induk. bukan, maksudnya ngebaur aja sama fakultas lain. Ke stand-stand bareng ifa sama temen-temennya (faperta), yang temen temennya ternyata sangat ingin masuk fk, dan sindrom itu muncul lagi di kepala. Ketemu temen-temen smp, ifa, pipah, aizzah, qonita, andra, ketemu sama temen-temen dua puluh, sama ichwan, sama endo, sama temennya yang aku kira kevin, sama novi, sama achmad yang ternyata satu fakultas sama andra, ketemunya bareng dan sama-sama manggil, terus pada pa pelong-pelong gitu mereka, manggil orang yang sama, haha, ga ngerti ah. Ketemu sama franklin sama sofah, cerita banyak. malah ngerasa jadi curcol sama mereka about what happen with hadi in FK. Terus cerita kalau mereka udah ketemu sama kakak hadi. dan berita sudah menyebar luas. Yang bodor itu ketemu sama kakak sendiri, tapi g...

Buket Bunga dan Alamat E-mail

Hei, ada yang tau cara merawat bunga tanpa akar itu? Iya, ini pertama kalinya aku dapat buket bunga :3. dari siapa? Ehm ehm tebak. Biasanya, di kampus kalau ada event sesuatu fakultas berubah jadi pasar. Mendanus everywhere, termasuk danus bunga. Jadi, kita bisa pesan bunga untuk dikasih ke seseorang sambil dikasih pesan, dan nama kita bisa dirahasiakan. Terus? Gapapa. Aku cuma mau bilang, bunganya bukan dari danus tsb. Mau ngirim bunga ke siapa emang dan siapa yang mau ngirim bunga ke hadi? Bisa aja sih, buat roomate gitu. Tapi, mendingan dibeli danus makanan kan uangnya ... Terus, bunganya? Apakah bunga ini dikirim lewat e-mail seperti judul di atas..?  Ya kali. Bermula dari semua keacuhan. Selain berubah jadi pasar, saat-saat lecture adalah saat yang tepat untuk publikasi dan juga oprec lalala. Nah, saat itu pendkesma lagi muterin oprec lomba Padjadaran Berprestasi Summit.  Ada 7 mata lomba disana. Nah, si aku ini iseng aja nulis, jadi engganya ikut gimana nt...

Terlahir (terlatih) bisa Fisika

Kalau dipikir fisika itu ga ada gunanya. Eh, lebih tepatnya, ga nyata dalam kehidupan sehari-hari. Buat apa kita mengukur volume batu? Menghitung gaya normal si batu, lalu sudut elevasi yang tepat agar batu itu bisa dilempar lalu jatuh berada pada jarak 1m dari sisi sungai, lalu sesuai gaya archimedes, batu menggantikan volume air yang loncat sesuai dengan volume yang tercelupnya, lalu kemudian tenggelam dengan percepatan dan kecepatan tertentu, dipengaruhi oleh gaya gesek dengan air? Kalau dibilang buat digunakan sehari-hari, sepertinya gak usah belajar secara teoritis, nyatanya, kegiatan yang berhubungan dengan fisika itu adalah kegiatan yang terlatih, bukan terdidik. Tukang bangunan, terlatih bisa menerapkan fisika. Dia tahu kecepatan awal yang tepat agar batu bata yang dia lempar pada kawan diatasnya bisa menangkapnya. Temannya yang diatas juga sudah bisa memperkirakan pada detik ke berapa dia harus menangkap setelah kawannya melempar. Pemain bola basket juga sudah bisa memperkir...