Langsung ke konten utama

soon to be ...



Tada! I’m here, going to be 'dokter muda'

Setelah sembilan hari pra pspd yang ditutup dengan janji dokmud dan keliling rshs, akhirnya pintu gerbang selanjutnya terbuka. Siluet-siluet kehidupan 18 bulan yang akan datang sudah nampak. Saya gak tahu, apa yang akan terjadi di tengah perjalanannya. Apakah akan sesuai rencana saya, atau tidak. Apakah saya akan menjalani ini seperti kehidupan normal mahasiswa kedokteran umumnya, ataukah mengambil jalan memutar, jalan abnormal dari garis takdir yang ditetapkan pihak fakultas, saya tidak tahu. 

Dua minggu itu, membayangkannya saja sudah melelahkan. Mereka bilang, let it flow and go. Jalani saja. Ya, mereka benar, jalani saja. Tapi saya mau janji sama diri sendiri, saya akan menjalaninya bersama ruh saya untuk menikmati setiap proses pendidikan dan keadaannya, susah maupun mudah, senang maupun sedih, lelah ataupun tidak, saya mau berusaha mencintai proses yang saya jalani. Jalannya mungkin tidak lebih baik dari jalan yang orang lain tempuh, mungkin terlihat mudah bagi yang lain tapi tidak bagi saya, terlihat menyenangkan bagi orang lain tapi tidak menurut saya, atau saya yang melihat kehidupan orang lain lebih hijau dari kehidupan saya nanti, atau bahkan orang lain berjalan di atas karpet merahnya masing-masing sementara saya cuma debu karpet merahnya. saya mau berusaha tidak memperdulikan hal itu. tak apa, karena saya adalah pemeran utama kehidupan saya.

Saya berencana untuk tidak gagal kali ini. 

Jujur, saya very excited untuk segera berjalan dan berlari-lari disana, tapi terkadang kekhawatiran saya memasuki dunia baru yang sebenarnya tidak begitu asing buat saya lebih besar. Dunia setengah dipekerjakan. 

Saya berencana untuk tidak gagal kali ini. 

Saya sudah mengawalinya, maka tidak ada pilihan selain mengakhirinya dengan baik. saya ingin saya menyadari setiap langkah yang saya ambil. Supaya, delapan belas bulan dalam Rahim pspd ini berhasil membentuk saya yang semakin baik. Biar akhirnya, saya sampai pada tahap unconsciously competence to be a good doctor. 

Semangat dok(ter)mud(a) nostra! Keep on the real track, had.

#tulisan-saat-belum-menjalani-kenyataannya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Students Day

6 September 2012, Unpad Ada student day. Ngapain? Ya, ga jelas , pamer UKM, parade fakultas, yang penting sih ketemu temen temen 20, temen temen smp. Hadi kaya anak ayam panda kehilangan induk. bukan, maksudnya ngebaur aja sama fakultas lain. Ke stand-stand bareng ifa sama temen-temennya (faperta), yang temen temennya ternyata sangat ingin masuk fk, dan sindrom itu muncul lagi di kepala. Ketemu temen-temen smp, ifa, pipah, aizzah, qonita, andra, ketemu sama temen-temen dua puluh, sama ichwan, sama endo, sama temennya yang aku kira kevin, sama novi, sama achmad yang ternyata satu fakultas sama andra, ketemunya bareng dan sama-sama manggil, terus pada pa pelong-pelong gitu mereka, manggil orang yang sama, haha, ga ngerti ah. Ketemu sama franklin sama sofah, cerita banyak. malah ngerasa jadi curcol sama mereka about what happen with hadi in FK. Terus cerita kalau mereka udah ketemu sama kakak hadi. dan berita sudah menyebar luas. Yang bodor itu ketemu sama kakak sendiri, tapi g...

Buket Bunga dan Alamat E-mail

Hei, ada yang tau cara merawat bunga tanpa akar itu? Iya, ini pertama kalinya aku dapat buket bunga :3. dari siapa? Ehm ehm tebak. Biasanya, di kampus kalau ada event sesuatu fakultas berubah jadi pasar. Mendanus everywhere, termasuk danus bunga. Jadi, kita bisa pesan bunga untuk dikasih ke seseorang sambil dikasih pesan, dan nama kita bisa dirahasiakan. Terus? Gapapa. Aku cuma mau bilang, bunganya bukan dari danus tsb. Mau ngirim bunga ke siapa emang dan siapa yang mau ngirim bunga ke hadi? Bisa aja sih, buat roomate gitu. Tapi, mendingan dibeli danus makanan kan uangnya ... Terus, bunganya? Apakah bunga ini dikirim lewat e-mail seperti judul di atas..?  Ya kali. Bermula dari semua keacuhan. Selain berubah jadi pasar, saat-saat lecture adalah saat yang tepat untuk publikasi dan juga oprec lalala. Nah, saat itu pendkesma lagi muterin oprec lomba Padjadaran Berprestasi Summit.  Ada 7 mata lomba disana. Nah, si aku ini iseng aja nulis, jadi engganya ikut gimana nt...

Terlahir (terlatih) bisa Fisika

Kalau dipikir fisika itu ga ada gunanya. Eh, lebih tepatnya, ga nyata dalam kehidupan sehari-hari. Buat apa kita mengukur volume batu? Menghitung gaya normal si batu, lalu sudut elevasi yang tepat agar batu itu bisa dilempar lalu jatuh berada pada jarak 1m dari sisi sungai, lalu sesuai gaya archimedes, batu menggantikan volume air yang loncat sesuai dengan volume yang tercelupnya, lalu kemudian tenggelam dengan percepatan dan kecepatan tertentu, dipengaruhi oleh gaya gesek dengan air? Kalau dibilang buat digunakan sehari-hari, sepertinya gak usah belajar secara teoritis, nyatanya, kegiatan yang berhubungan dengan fisika itu adalah kegiatan yang terlatih, bukan terdidik. Tukang bangunan, terlatih bisa menerapkan fisika. Dia tahu kecepatan awal yang tepat agar batu bata yang dia lempar pada kawan diatasnya bisa menangkapnya. Temannya yang diatas juga sudah bisa memperkirakan pada detik ke berapa dia harus menangkap setelah kawannya melempar. Pemain bola basket juga sudah bisa memperkir...