Hari ini saya sudah sampai rumah,
Saya tidak menyangka, sebulan yang dahulu ingin saya skip, sekarang saya ingin minta perpanjangan. Karena otak saya masih tumpul untuk menerima sistem baru. Kebiasaan sebulan masih melekat dalam tingkah laku.
Saya menyadari bahwa akhir ceritanya tidak begitu baik. Tapi tiap kita bukan anak kecil lagi. Tau lah, bahwa diri jangan egois, jangan terlalu berharap pada yang lain, namun kau tetap butuh kehadiran mereka seegois apapun kamu. Bahwa kalau kamu baik jangan lah menanggung dalam berbuat. Bahwa rupanya kamu suka atau tidak itu adalah pilihan. Mengapa memilih untuk susah, bila kau punya pilihan untuk bahagia?
Terima kasih untuk sebulannya dan Hadi minta maaf, karena pada awalnya Hadi sangat pendiam gabisa senyum dan sulit untuk merasa ada. Hanya bingung untuk menempatkan saja.
Karena saat disana kalian berhasil membuatku begini sekarang.
"Hadi edan" ala nada dangdut "kali merah"
FPH yang P nya bisa berubah tiba-tiba. Front Pembela Hadi atau Pembully Hadi
Anak kecil karena muda, sok imut, dan pake rok merah kaya anak sd.
"Hadiati!!" Ketika aku berbuat hal konyol lalu diteriakin.
"Atama" yang bikin nangis padahal ga lucu sama sekali.
Rumah dengan tingkat kompetisi yang sangat tinggi dalam hal bertahan hidup.
Wajar lah kalau (merasa) dekat, sudah makan bareng, tidur seatap, dan melakukan safar bersama. 3 syarat kedekatan sudah terpenuhi.
Jadi? Ketemu lagi atau tidak, tetap sukses ya.
Pribadi sendiri bersyukur kepada Allah sudah dipertemukan orang-orang sehebat dan sebaik kalian.
Komentar
Posting Komentar