Huaa, sudah lama juga rupanya ini blog ke-anggur-an teranggurkan terdiamkan ngelapuk.
Seperti atap kamar yang berjamur karena lembap, kehujanan, yang dengan itu, Allah menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untuk kemudian manusia manfaatkan.
Cape. Salah satu alasan kenapa ini blog bisa sampai sebulan kelupaan. Dan sedihnya, cape ga puguh. Salah sendiri sih, karena ga fokus.
Sampai pada pertanyaan, kenapa harus fokus? Jawaban saya, karena manusia ga bisa jadi semuanya. Akhirnya, saya sudah putuskan, ranah mana yang akan saya fokuskan. Tetap aja, ada ini-itu, rutinitas yang memang ga bisa dilewatkan, yang hobi banget bikin saya jadi ga fokus.
Sampai sebel dan kesel sendiri. Sampai baru sekarang kepikiran, sekali aja bolos kuliah. ga deng, kepikiran kenapa ada orang yang kepikiran mau bolos kuliah.
Sampai sebel dan kesel sendiri. Sampai baru sekarang kepikiran, sekali aja bolos kuliah. ga deng, kepikiran kenapa ada orang yang kepikiran mau bolos kuliah.
dan kerasa banget, orang yang ga fokus gak akan dapetin apa-apa.
Dan sampai pada pernyataan, fokus aja ga cukup. butuh teman untuk ngelakuinnya. Ya, kalau dibilang amal jama'i, bisa juga. Kasarnya sih, emang masuk surga sendirian? Kan engga, seengganya punya teman seperjuangan kan lebih enak.
Masalahnya belum berakhir. Mencari teman nya juga susah. Belakangan ini, saya sedih karena berlaku hal yang seharusnya tidak saya lakukan. Salah atau engga, saya kepikiran terus apa kata orang tentang saya yang seperti ini-itu. Sampai ngerobek buku moore orang yang mahal pake banget :( , ga mau diganggu, teuing ah pokoknya.
Kalau perlu, saya mau mengasingkan diri dulu.
Sampai pula kemudian pada tadi pelajaran BHP, tentang kecantikan.
ketika salah diantara kami bertanya, apa cantik menurutmu? Maka, semua orang bebas mendefinisikan, termasuk mendefinisikan bahwa cantik itu aku. Bebas.
Definisi itu penting ga sih?
Dulu, saya orang yang ga suka terikat definisi. Bebas, semua orang mau mendefinisikan apa. Tapi ternyata, ga semuanya bebas didefinisikan.
Random sih, kepikiran, yang membuat KBBI, bagaimana mereka berusaha untuk membuat sebuah definisi, yang diterima oleh banyak orang, yang kemudian akan jadi rujukan?
Ada hal yang harus didefinisikan. Biar jelas, batasan dan kriterianya. Adanya definisi, akan membuat sesuatu dilihat dari sudut pandang yang sama. Walau pada akhirnya, tidak semua bisa didefinisikan dan tidak semua bebas didefinisikan.
Mungkin begitu ya, apa saya yang terlalu mengikatkan hidup pada definisi, atau saya yang terlallu bebas mendefinisikan hidup saya?
Komentar
Posting Komentar