Langsung ke konten utama

Communication disorder

Saya mau bilang, saya bingung mau mengawali dari mana.

Baiklah, saya awali dengan maksud judul diatas. Bukan kelainan karena kerusakan pita suara, atau ada tumor (naudzubillah) di sekitarnya yang membuat saya tidak bisa berbicara. That’s not the etiology.

I am feel like ‘tertampar-tampar’ or ‘teriris-iris’ but not ‘termehek-mehek’ today. I am feel dissappointed and depressed. When the hopes isn’t placed to where it should be, isn’t proposed to whom it should be. Makanya kecewa, dan ngerasa tertampar tadi. *mewek*

Kayanya, bukan ISTJ personality type saya, tiba-tiba jadi orang yang ga enakan. Bukan tiba-tiba, tapi dari ketika sudah lama. Saya orang yang ga bisa bilang ‘ga’ sama orang yang baru kenal kalau dimintai tolong. Saya orang paling bersalah sedunia kalau misal jadi penyebab kegagalan orang lain. Saya orang yang paling gabisa bilang apa yang saya pikir dan rasa, yang gabisa nunjukin affection sama teman saya, yang gabisa bilang ‘ga’ sama temen saya, yang gabisa nunjukin apresiasi secara langsung untuk teman-teman saya. Yang ga enakan sama orang. Yang gatau harus ngomong apa kalau disuruh kasih pendapat, yang gabisa jelasin ke orang-orang tentang apa yang saya pikir. iyap, communication disorder seperti itu yang saya maksud. Sehingga selalu miss communication dan orang jadi menilai lain. Saya cuma takut, takut jadi bom waktu. 

First time speak in front of mass.

Sejak kapan? Saya gatau pastinya. Padahal dulu, saya tipikal orang yang berani bilang apa adanya. Tapi ini jadi berat. Jadi berat ketika saya harus meniru orang lain. Jadi berat karena salah tempat menaruh harap. Jadi berat karena salah niat.

Jadi berat, karena selalu mengedepankan emosi, mengedepankan perasaan, dan memainkannya dengan logika. Padahal, hati sangat mudah dibolak-balik dan logika tidak pernah sampai.

“ Apa yang Anda keluhkan?”
“ Dok, sekarang Saya jadi sering bertanya pada diri saya, ‘kenapa saya ada disini?’”


Random banget sih, Had. *lurusin niat**istighfar**sambil terisak-isak*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Students Day

6 September 2012, Unpad Ada student day. Ngapain? Ya, ga jelas , pamer UKM, parade fakultas, yang penting sih ketemu temen temen 20, temen temen smp. Hadi kaya anak ayam panda kehilangan induk. bukan, maksudnya ngebaur aja sama fakultas lain. Ke stand-stand bareng ifa sama temen-temennya (faperta), yang temen temennya ternyata sangat ingin masuk fk, dan sindrom itu muncul lagi di kepala. Ketemu temen-temen smp, ifa, pipah, aizzah, qonita, andra, ketemu sama temen-temen dua puluh, sama ichwan, sama endo, sama temennya yang aku kira kevin, sama novi, sama achmad yang ternyata satu fakultas sama andra, ketemunya bareng dan sama-sama manggil, terus pada pa pelong-pelong gitu mereka, manggil orang yang sama, haha, ga ngerti ah. Ketemu sama franklin sama sofah, cerita banyak. malah ngerasa jadi curcol sama mereka about what happen with hadi in FK. Terus cerita kalau mereka udah ketemu sama kakak hadi. dan berita sudah menyebar luas. Yang bodor itu ketemu sama kakak sendiri, tapi g...

Buket Bunga dan Alamat E-mail

Hei, ada yang tau cara merawat bunga tanpa akar itu? Iya, ini pertama kalinya aku dapat buket bunga :3. dari siapa? Ehm ehm tebak. Biasanya, di kampus kalau ada event sesuatu fakultas berubah jadi pasar. Mendanus everywhere, termasuk danus bunga. Jadi, kita bisa pesan bunga untuk dikasih ke seseorang sambil dikasih pesan, dan nama kita bisa dirahasiakan. Terus? Gapapa. Aku cuma mau bilang, bunganya bukan dari danus tsb. Mau ngirim bunga ke siapa emang dan siapa yang mau ngirim bunga ke hadi? Bisa aja sih, buat roomate gitu. Tapi, mendingan dibeli danus makanan kan uangnya ... Terus, bunganya? Apakah bunga ini dikirim lewat e-mail seperti judul di atas..?  Ya kali. Bermula dari semua keacuhan. Selain berubah jadi pasar, saat-saat lecture adalah saat yang tepat untuk publikasi dan juga oprec lalala. Nah, saat itu pendkesma lagi muterin oprec lomba Padjadaran Berprestasi Summit.  Ada 7 mata lomba disana. Nah, si aku ini iseng aja nulis, jadi engganya ikut gimana nt...

Terlahir (terlatih) bisa Fisika

Kalau dipikir fisika itu ga ada gunanya. Eh, lebih tepatnya, ga nyata dalam kehidupan sehari-hari. Buat apa kita mengukur volume batu? Menghitung gaya normal si batu, lalu sudut elevasi yang tepat agar batu itu bisa dilempar lalu jatuh berada pada jarak 1m dari sisi sungai, lalu sesuai gaya archimedes, batu menggantikan volume air yang loncat sesuai dengan volume yang tercelupnya, lalu kemudian tenggelam dengan percepatan dan kecepatan tertentu, dipengaruhi oleh gaya gesek dengan air? Kalau dibilang buat digunakan sehari-hari, sepertinya gak usah belajar secara teoritis, nyatanya, kegiatan yang berhubungan dengan fisika itu adalah kegiatan yang terlatih, bukan terdidik. Tukang bangunan, terlatih bisa menerapkan fisika. Dia tahu kecepatan awal yang tepat agar batu bata yang dia lempar pada kawan diatasnya bisa menangkapnya. Temannya yang diatas juga sudah bisa memperkirakan pada detik ke berapa dia harus menangkap setelah kawannya melempar. Pemain bola basket juga sudah bisa memperkir...