Saya mau bilang, saya bingung mau mengawali dari mana.
Baiklah, saya awali dengan maksud judul diatas. Bukan kelainan
karena kerusakan pita suara, atau ada tumor (naudzubillah) di sekitarnya yang
membuat saya tidak bisa berbicara. That’s not the etiology.
I am feel like ‘tertampar-tampar’ or ‘teriris-iris’ but not ‘termehek-mehek’
today. I am feel dissappointed and depressed. When the hopes isn’t placed to
where it should be, isn’t proposed to whom it should be. Makanya kecewa, dan
ngerasa tertampar tadi. *mewek*
Kayanya, bukan ISTJ personality type saya, tiba-tiba jadi
orang yang ga enakan. Bukan tiba-tiba, tapi dari ketika sudah lama. Saya orang
yang ga bisa bilang ‘ga’ sama orang yang baru kenal kalau dimintai tolong. Saya
orang paling bersalah sedunia kalau misal jadi penyebab kegagalan orang lain. Saya
orang yang paling gabisa bilang apa yang saya pikir dan rasa, yang gabisa
nunjukin affection sama teman saya, yang gabisa bilang ‘ga’ sama temen saya,
yang gabisa nunjukin apresiasi secara langsung untuk teman-teman saya. Yang ga
enakan sama orang. Yang gatau harus ngomong apa kalau disuruh kasih pendapat,
yang gabisa jelasin ke orang-orang tentang apa yang saya pikir. iyap,
communication disorder seperti itu yang saya maksud. Sehingga selalu miss
communication dan orang jadi menilai lain. Saya cuma takut, takut jadi bom waktu.
First time speak in front of mass.
Sejak kapan? Saya gatau pastinya. Padahal dulu, saya tipikal
orang yang berani bilang apa adanya. Tapi ini jadi berat. Jadi berat ketika
saya harus meniru orang lain. Jadi berat karena salah tempat menaruh harap. Jadi
berat karena salah niat.
Jadi berat, karena selalu mengedepankan emosi, mengedepankan
perasaan, dan memainkannya dengan logika. Padahal, hati sangat mudah
dibolak-balik dan logika tidak pernah sampai.
“ Apa yang Anda keluhkan?”
“ Dok, sekarang Saya jadi sering bertanya pada diri saya, ‘kenapa
saya ada disini?’”
Random banget sih, Had. *lurusin niat**istighfar**sambil terisak-isak*
Komentar
Posting Komentar