bismillah,
Ramadhan kali ini teh bener-bener fulltime, walau beberapa target ga kecapai, dan mirisnya tahun kemaren target itu tercapai.
Mulai dari hari pertama, sampai akhir, banyak hal yang dilakukan, cape? Iya. Malu? Iya, dan semoga pahalanya benar-benar berkali lipat karena yang dilakukan adalah amal, bukan hal sia-sia. Sangat minta maaf sama ibu, karena jarang sangat jarang buka puasa di rumah. Bukan itunya, tapi karena jarang bantuin.
Ibarat sedang memancing ikan, ramadhan kali ini sedang beruntung, berhasil menangkap ikan kakap pertama kalinya. Walau disana sudah banyak yang menangkap kakap lebih dulu, lebih besar, dan lebih banyak. Dan walau cuma satu kakap, ini udah alhamdulillah, ada progress skill memancing :D
Ibarat sedang memancing ikan, dulu yang penting dapat ikan yang banyak. sekarang, berarti harus lebih banyak dan berbobot. Alhamdulillah. Tapi, hadi lebih salut sama yang lain. Mereka udah hampir kecemplung, hadi mungkin cuma kecipratan air kotor.
Ibarat sedang memancing ikan, kita ga lihat siapa yang lebih banyak dapat ikan atau lebih besar. Tapi, kesabaran saat memancing itu benar-benar terlihat. Bukan sabar diam. Ibarat berlari, Kita ga lihat siapa yang nyampe finish duluan, bukan berati yang nyampe finish belakangan kalah. Karena pada dasarnya, setiap yang berusaha adalah pemenang. Hasil ditentukan usaha, tapi ada faktor takdirnya juga.
Keseharian itu akan berubah, tergantung shibgah-nya. Semoga shibgah di ramadhan ini akan terus berlanjut sampai seterusnya, sehingga akan ada yang mengingatkan untuk tetap istiqomah.
Ibarat sedang memancing ikan, tahun depan ajak hadi ke kolam yang lebih banyak ikannya, atau ajak hadi ke laut yang lebih luas dan dalam, untuk temukan ikan yang lebih besar dari kakap di kolam. hadi akan diajak kesana, kalau sudah punya skill berkuda, katanya. Seperti tantangan waktu itu, Hadi terima.
Ya Allah, sampaikanlah kami ke ramadhan selanjutnya.
Syawal menanti, artinya harus ada peningkatan lagi. Semangat!!
Ramadhan kali ini teh bener-bener fulltime, walau beberapa target ga kecapai, dan mirisnya tahun kemaren target itu tercapai.
Mulai dari hari pertama, sampai akhir, banyak hal yang dilakukan, cape? Iya. Malu? Iya, dan semoga pahalanya benar-benar berkali lipat karena yang dilakukan adalah amal, bukan hal sia-sia. Sangat minta maaf sama ibu, karena jarang sangat jarang buka puasa di rumah. Bukan itunya, tapi karena jarang bantuin.
Ibarat sedang memancing ikan, ramadhan kali ini sedang beruntung, berhasil menangkap ikan kakap pertama kalinya. Walau disana sudah banyak yang menangkap kakap lebih dulu, lebih besar, dan lebih banyak. Dan walau cuma satu kakap, ini udah alhamdulillah, ada progress skill memancing :D
Ibarat sedang memancing ikan, dulu yang penting dapat ikan yang banyak. sekarang, berarti harus lebih banyak dan berbobot. Alhamdulillah. Tapi, hadi lebih salut sama yang lain. Mereka udah hampir kecemplung, hadi mungkin cuma kecipratan air kotor.
Ibarat sedang memancing ikan, kita ga lihat siapa yang lebih banyak dapat ikan atau lebih besar. Tapi, kesabaran saat memancing itu benar-benar terlihat. Bukan sabar diam. Ibarat berlari, Kita ga lihat siapa yang nyampe finish duluan, bukan berati yang nyampe finish belakangan kalah. Karena pada dasarnya, setiap yang berusaha adalah pemenang. Hasil ditentukan usaha, tapi ada faktor takdirnya juga.
Keseharian itu akan berubah, tergantung shibgah-nya. Semoga shibgah di ramadhan ini akan terus berlanjut sampai seterusnya, sehingga akan ada yang mengingatkan untuk tetap istiqomah.
Ibarat sedang memancing ikan, tahun depan ajak hadi ke kolam yang lebih banyak ikannya, atau ajak hadi ke laut yang lebih luas dan dalam, untuk temukan ikan yang lebih besar dari kakap di kolam. hadi akan diajak kesana, kalau sudah punya skill berkuda, katanya. Seperti tantangan waktu itu, Hadi terima.
Ya Allah, sampaikanlah kami ke ramadhan selanjutnya.
Syawal menanti, artinya harus ada peningkatan lagi. Semangat!!
Komentar
Posting Komentar