Sekitar satu setengah tahun yang lalu, pernah ikut semacam training camp.
Pembicara menyampaikan tentang neuro linguistic programme, juga salah satu yang kuingat juga tentang pencapaian, pencapaian yang sederhana saja.
Metode chunking, ini sudah umum sepertinya. ibarat makan seekor sapi, tidak menelannya sekaligus. Pencapaian tujuan pun begitu. Oleh karena itu, kami disuruh untuk mencoba men-chungking impian masing-masing. ya, yang umumnya kita men-chunking cita-cita masing-masing.sampai benar-benar realistis apa yang harus dilakukan.Chunking down.
Dan inilah, kebanyakan orang tidak lakukan. Men-chunking up cita-citanya. Memang hadi setelah jadi dokter mau apa? kebanyakan berhenti sampai situ. jadi, lalu, kami disuruh men-chunking up sampai benar-benar ketemu, cita-cita itu di titik yang sama. apa hayo?
Lalu, setelah subuh, kami membentuk lingkaran kecil. Dan masing-masing menceritakan apa yang dichunkingnya, kemarin.
D : Apa yang hadi chungking?
H : mmm.. sama kaya yang lain, tapi yang aku lebih spesifik.
D : Ya, gapapa.
H : Masuk ke pendidikan kedokteran lewat snmptn jalur undangan
R : jalur apa itu?
H : mungkin mirip PMDK?
D : Lalu, bentuk real apa yang akan dilakukan untuk itu?
H : (mempresentasikan)
D : Setelah itu mau apa?
H : sama seperti yang lain, karena tujuan kita sama kan?
Dan pemetaan ini, mirip seperti kejadian sekitar lima setengah tahun yang lalu.
Setelah pencapain ini berhasil, saatnya maju. ke pencapaian selanjutnya.lanjutan chunking up. tapi sebelum berfikir ke sana, aku diam. Rasanya tidak pantas atas pencapaian ini. Menyesal. Aku malu atas apa yang sudah aku lakukan untuk-Nya. tapi, harus mengakhiri apa yang sudah aku mulai. Menguatkan diri untuk istiqomah.
A : wah.. teh selamat ya!
H : Iya jazakillah khair
A : di mana teh?
H : alhamdulillah unpad
A : teh, kenapa gak ke itb aja?
H : sempat mikir gitu, tapi, insya Allah gak nyesel
A : Bener?
H : Insya Allah engga
A : Kenapa?
H : Seengganya, pernah ngerasain jadi 'mahasiswa ITB' 6 minggu. hahaha. kamu aja yang semangat ya di ITB-nya!
A : Kan belum -,-
H : Belum itu kan akan.
Walau, jalan kita beda, tapi insya Allah satu tujuan kan? jangan berhenti, biar lambat, yang penting gak mundur. Dan kupastikan aku dibelakangmu, teman.
Semangat jalan. Ini jalan yang kutempuh. Jalan yang ingin Allah tunjukkan. Semoga tetap istiqomah.
Wah, susunan katanya kacau.
Komentar
Posting Komentar