Ini bermula dihari seseorang bercerita, "hadi, hadi, tau ga?"
Tanpa kau tanya pun seharusnya kau tahu bahwa aku tidak tahu, karena dia belum bercerita perkaranya.
Dengan seksama aku mendengar. Dan itu menggelitik. Awalnya aku tidak peduli.
Sampai waktu dihari lain, ketika aku membuka beranda medsosku, aku melihat sesuatu yang jarang muncul. Membuat jari jari ini tidak berhenti untuk menyentuh tiap link yang bertautan. Hingga terjawablah semua mula ketidaktahuanku. Menjadikanku iri, setidaknya aku hanya ingin mereka tahu bahwa aku pun ikut senang saat mereka bahagia.
***
Itulah mengapa kumohon, bahagia yang sangat itu sesederhana melihat kalian yang berbahagia. Tulus dari hati tanpa pamrih ingin ucapan selamat. Tak peduli kau masih ingat bahwa aku temanmu atau bukan, tapi seumur hidup ini aku bersyukur kita pernah bersapa walau hanya sekali. Bahwa aku temanmu atau bukan, tapi setidaknya kau sangat berkesan saat singgah dalam sebagian detik waktuku. Sehingga aku punya alasan untuk ikut berbahagia.
Biarkan aku ikut bersyukur atas bahagiamu. Bersyukur karena rupanya aku punya kalian yang berbahagia, sehingga aku punya buffer agar rasa yang tidak perlu tidak menjadi berlarut larut, tanpa harus aku bercerita betapa tidak menyenangkannya hari ini. Melihat wajah bahagia tidak jadi merasa membuang waktu, karena aku banyak belajar dari kalian semua.
Terima kasih ya Allah sudah mengenalkan mereka pada memori kehidupan. Bahagiakan mereka, di dunia dan akhirat.
Tanpa kau tanya pun seharusnya kau tahu bahwa aku tidak tahu, karena dia belum bercerita perkaranya.
Dengan seksama aku mendengar. Dan itu menggelitik. Awalnya aku tidak peduli.
Sampai waktu dihari lain, ketika aku membuka beranda medsosku, aku melihat sesuatu yang jarang muncul. Membuat jari jari ini tidak berhenti untuk menyentuh tiap link yang bertautan. Hingga terjawablah semua mula ketidaktahuanku. Menjadikanku iri, setidaknya aku hanya ingin mereka tahu bahwa aku pun ikut senang saat mereka bahagia.
***
Itulah mengapa kumohon, bahagia yang sangat itu sesederhana melihat kalian yang berbahagia. Tulus dari hati tanpa pamrih ingin ucapan selamat. Tak peduli kau masih ingat bahwa aku temanmu atau bukan, tapi seumur hidup ini aku bersyukur kita pernah bersapa walau hanya sekali. Bahwa aku temanmu atau bukan, tapi setidaknya kau sangat berkesan saat singgah dalam sebagian detik waktuku. Sehingga aku punya alasan untuk ikut berbahagia.
Biarkan aku ikut bersyukur atas bahagiamu. Bersyukur karena rupanya aku punya kalian yang berbahagia, sehingga aku punya buffer agar rasa yang tidak perlu tidak menjadi berlarut larut, tanpa harus aku bercerita betapa tidak menyenangkannya hari ini. Melihat wajah bahagia tidak jadi merasa membuang waktu, karena aku banyak belajar dari kalian semua.
Terima kasih ya Allah sudah mengenalkan mereka pada memori kehidupan. Bahagiakan mereka, di dunia dan akhirat.
Komentar
Posting Komentar