Langsung ke konten utama

Precursor *

Tadi ada perkataan yang keluar dari mulut orang-orang yang banyak. Banyak banyak. Satu orang sudah banyak, dikali banyak orang.

Ayah juga tadi berkata dan bertanya seputar rencana kuliah kami, (ya, kami bukan beta). Itu karena beta tanya duluan tentang Unpad yang katanya ga ada jalur undangan, jadi ayah balik tanya.

Sebenarnya, ayah udah bertanya hal yang sama dari dulu waktu masih 2011, jadi tanpa dijawab pun ayah sudah tahu jawabannya.
“ jadi dokter itu harus serius, karena objeknya adalah manusia”
“ iya”
“ aa juga kuliah tuh bukan bersantai,” . yang ini cuma ngangguk dulu
“ aa dan teteh sudah tua besar (padahal beta merasa di sekolah enggak), kasih contoh buat adiknya, apalagi adik-adiknya mau ujian juga, belajar bareng,” (harapan yang mungkin tidak terwujud)
“ iya” (sepertinya beta tidak pernah belajar bareng kakak, sekalinya beta belajar bareng Cuma saat olimpiade aja, itu pun kakak yang nyamperin) (eh pernah deng, waktu SD) (kalau belajar bareng adik sering)
“ kalau adiknya gak ngerti pelajaran, ajarin, itu juga kan bisa buat kalian belajar,”
“ iya,” (tapi emang bener sih, belajar karena tuntutan dari adik)
Terus yang lebih tua pergi karena dipanggil , dipanggil ibu.

“ Teteh serius mau masuk kedokteran?” yang ditanya angguk.
“ bapak ga ngerti, di zaman yang sudah banyak dokter ini, masih banyak yang mau jadi dokter.” Terus beliau pergi, tanpa menjawab pertanyaan beta dulu. Mungkin nanti beta tanya lagi.

Beta tak mengerti, namun setelah diklarifikasi, tentu saja itu bukan perkataan yang bermakna melarang beta, atau meragukan beta, atau apapun kecuali beliau secara tersirat mau berkata, walaupun beta masih galau ataupun sudah fiks dengan pilihannya, luruskan kembali niat dan motivasinya. Siapa tahu, ketika kita tidak dapat yang kita harapkan dan inginkan itu karena salah niat atau motivasinya. Ini juga salah satu yang harus di check.
***
“bukan karena kamu kurang usaha ataupun do’a , karena ibu juga sering berdo’a, siapa tahu karena niat kita dan motivasinya salah.”
" tapi kan amal tergantung niat, pasti pada akhirnya dapat yang dia niatkan"
" Itu tandanya Allah masih mengingatkan kita,"
“terus kenapa ada orang yang berusaha, tapi dia tidak berdo’a tetap sukses? Atau dia sudah berdoa dan berusaha tapi niatnya gak bener, tetep sukses? Atau dia lupa sama tuhannya pun, dia tetap dapat yang dia inginkan. Atau mereka yang lain-lain? Ekstrimnya saja, orang Islam saat ini tidak lebih pintar?”
“siapa bilang? Kenapa berfikir seperti itu?” tanya ibu beta.
“ katanya Allah menolong hamba- Nya, Allah menolong yang menolong agama-Nya, Allah Maha Pengasih”
“ Itu adalah salah satu bentuk keadilan Allah, karena Allah juga Maha Adil, Allah juga Maha Pengasih kepada semua makhluk-Nya. Tapi, satu sifat Allah yang hanya diberikan pada hamba-Nya ialah Maha Penyayang, dan Kasih sayang Allah tidak harus dalam bentuk yang kita inginkan bukan?” (ini bahasa redaksi beta)
“ Pertolongan Allah bisa datang kapan saja, dalam bentuk apa saja, siapa yang tak senang ditolong Allah?”

Ini de javu, seperti 3 tahun yang lalu, ketika beta ditanya hal yang sama, oleh orang yang berbeda. Itu waktu itu ditanya sama pak kamad (kepsek)
“ Hafizati Dini mau nerusin sekolah kemana?”
“ Hadiati Rabbani, pak,”
“ Lho, bukan Hafizati Dini?”
“ Bukan, Pak.”
“ yang bener? Hafizati Dini kan?”
“ Bukan. Mungkin bapak salah panggil.”
“ Tidak. Bapak tidak merasa salah panggil. Bapak manggil kamu kok,” lalu beliau nerusin
“ ya, jadi Hafizati Dini mau nerusin sekolah kemana?”
Akhirnya yang dipanggil Hafizati Dini jawab aja
Ah ga gitu dialognya. Itu mah berlebihan. Tapi asli beta dikenal beliau dengan nama Hafizati Dini.

Okey, tetap semangat  ^.^9  dan yakinkan Allah bahwa beta sangat butuh pertolongan-Nya, dalam segalapun, dalam apapun, dalam bentuk apapun.

Komentar

  1. hahahah...caleuy lah yg dialog terakhir.
    kok respon ayah aku juga hampir sama ya.
    “ Teteh serius mau masuk arsitek?”
    pertanyaan yg bisa terkesan meragukan,tapi sebenernya kekhawatiran seorang ayah :)
    semangat hadddiii.aku juga harus semangat.semoga kita termasuk orang yg mendapat pertolonganNya :D aamiin
    semangat 2012!

    BalasHapus
  2. iya lah, beliau ini walau udah dikasih tau tetep aja manggil hadi dengan nama hafizati dini, padahal aku tahu sesekolah itu ga ada yang namanya hafizati dini. katanya itu nama melegenda di angkatan ke2 apa ke3 gitu, lupa.
    tetep semangat menyongsong hari baru,
    Prestasi dekat bila ada semangat -andrea hirata
    amin amin.. ^^9

    BalasHapus
  3. had, precursor teh artinya apa??

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Students Day

6 September 2012, Unpad Ada student day. Ngapain? Ya, ga jelas , pamer UKM, parade fakultas, yang penting sih ketemu temen temen 20, temen temen smp. Hadi kaya anak ayam panda kehilangan induk. bukan, maksudnya ngebaur aja sama fakultas lain. Ke stand-stand bareng ifa sama temen-temennya (faperta), yang temen temennya ternyata sangat ingin masuk fk, dan sindrom itu muncul lagi di kepala. Ketemu temen-temen smp, ifa, pipah, aizzah, qonita, andra, ketemu sama temen-temen dua puluh, sama ichwan, sama endo, sama temennya yang aku kira kevin, sama novi, sama achmad yang ternyata satu fakultas sama andra, ketemunya bareng dan sama-sama manggil, terus pada pa pelong-pelong gitu mereka, manggil orang yang sama, haha, ga ngerti ah. Ketemu sama franklin sama sofah, cerita banyak. malah ngerasa jadi curcol sama mereka about what happen with hadi in FK. Terus cerita kalau mereka udah ketemu sama kakak hadi. dan berita sudah menyebar luas. Yang bodor itu ketemu sama kakak sendiri, tapi g...

Buket Bunga dan Alamat E-mail

Hei, ada yang tau cara merawat bunga tanpa akar itu? Iya, ini pertama kalinya aku dapat buket bunga :3. dari siapa? Ehm ehm tebak. Biasanya, di kampus kalau ada event sesuatu fakultas berubah jadi pasar. Mendanus everywhere, termasuk danus bunga. Jadi, kita bisa pesan bunga untuk dikasih ke seseorang sambil dikasih pesan, dan nama kita bisa dirahasiakan. Terus? Gapapa. Aku cuma mau bilang, bunganya bukan dari danus tsb. Mau ngirim bunga ke siapa emang dan siapa yang mau ngirim bunga ke hadi? Bisa aja sih, buat roomate gitu. Tapi, mendingan dibeli danus makanan kan uangnya ... Terus, bunganya? Apakah bunga ini dikirim lewat e-mail seperti judul di atas..?  Ya kali. Bermula dari semua keacuhan. Selain berubah jadi pasar, saat-saat lecture adalah saat yang tepat untuk publikasi dan juga oprec lalala. Nah, saat itu pendkesma lagi muterin oprec lomba Padjadaran Berprestasi Summit.  Ada 7 mata lomba disana. Nah, si aku ini iseng aja nulis, jadi engganya ikut gimana nt...

Terlahir (terlatih) bisa Fisika

Kalau dipikir fisika itu ga ada gunanya. Eh, lebih tepatnya, ga nyata dalam kehidupan sehari-hari. Buat apa kita mengukur volume batu? Menghitung gaya normal si batu, lalu sudut elevasi yang tepat agar batu itu bisa dilempar lalu jatuh berada pada jarak 1m dari sisi sungai, lalu sesuai gaya archimedes, batu menggantikan volume air yang loncat sesuai dengan volume yang tercelupnya, lalu kemudian tenggelam dengan percepatan dan kecepatan tertentu, dipengaruhi oleh gaya gesek dengan air? Kalau dibilang buat digunakan sehari-hari, sepertinya gak usah belajar secara teoritis, nyatanya, kegiatan yang berhubungan dengan fisika itu adalah kegiatan yang terlatih, bukan terdidik. Tukang bangunan, terlatih bisa menerapkan fisika. Dia tahu kecepatan awal yang tepat agar batu bata yang dia lempar pada kawan diatasnya bisa menangkapnya. Temannya yang diatas juga sudah bisa memperkirakan pada detik ke berapa dia harus menangkap setelah kawannya melempar. Pemain bola basket juga sudah bisa memperkir...